Indonesia Lagi-lagi Diguyur Hibah dari Australia Rp4,8 miliar
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengumumkan pemberian hibah sebesar 460 ribu dolar Australia atau sekitar Rp4,8 miliar untuk 13 proyek yang lolos seleksi hibah Australia-Indonesia Institute periode 2021-2022.
"Ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Australia untuk membangun hubungan antarmasyarakat dan kelembagaan yang kuat dengan Indonesia," ujar Menlu Payne dalam keterangan Kedubes Australia, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Didengar! Bekas PM Australia Kasih Peringatan AUKUS Adalah Kepentingan Amerika dan Bukan...
"Hibah ini akan memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam menangani pandemi Covid-19 sebagai bagian dari komitmen bersama dalam pemulihan," sambungnya.
Proyek yang berhasil lolos meliputi pengembangan paket sumber daya pembelajaran online untuk guru Bahasa Indonesia di Australia oleh Australia Indonesia Connections.
Ada juga program pendidikan online kolaboratif untuk dokter anak Australia dan Indonesia dalam upaya peningkatan keberhasilan kesehatan anak-anak, yang dikerjakan jaringan Children’s Hospitals Sydney.
Di sektor bisnis, ada pengembangan 'Pusat Ketahanan Bisnis Australia-Indonesia' untuk mendorong pemulihan dan adaptasi ekonomi bagi usaha kecil dan menengah dalam merespons bencana, yang digagas University of Queensland.
Untuk individu, ada program pelatihan untuk membangun kapasitas lokal di bidang teknologi energi terbarukan di pulau Sumba yang digagas Tim Frodsham.
University of Sydney berhasil mendapatkan hibah dengan mengembangkan kampanye dan pedoman media sosial seputar kesehatan mental di Australia dan Indonesia di tengah pandemi.
Serta University of South Australia yang melakukan pelatihan pariwisata online untuk tokoh masyarakat Indonesia, termasuk para pengusaha perempuan, dalam rangka meningkatkan keterampilan bisnis digital dan menciptakan kemitraan antara bisnis pangan kawasan pedalaman/ hutan Australia dan Indonesia.
"Selamat kepada para penerima hibah yang terpilih melalui persaingan ketat dengan lebih dari 100 saingan," ujar Menlu Payne.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: