Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Perusahaan Raksasa: Magna, Produsen Besar Teknologi Otomotif ke Banyak Pembuat Mobil

        Kisah Perusahaan Raksasa: Magna, Produsen Besar Teknologi Otomotif ke Banyak Pembuat Mobil Kredit Foto: The Canadian Press
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Magna International Inc adalah perusahaan pemasok komponen otomotif global dan perusahan teknologi mobilitas. Ini adalah salah satu perusahaan raksasa menurut pendapatannya versi Fortune Global 500. 

        Pada 2020 Fortune mencatat bahwa Magna sukses mengumpulkan pendapatan (revenue) 39,43 miliar dolar AS. Sementara keuntungan atau profitnya hanya sekitar 1,76 miliar dolar per tahun. Masing-masing baik revenue dan labanya mengalami penurunan sekitar 3,4 persen dan 23,1 persen tahun itu.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: The Oracle, Raksasa Basis Data yang Agresif Ambil Risiko dan Investasi

        Perusahaan ini secara konsisten menempati peringkat dalam daftar Fortune Global 500 selama 20 tahun berturut-turut sejak tahun 2001.

        Bukan cuma itu, Forbes mengakui bahwa Magna salah satu perusahaan terbesar di Kanada dalam Global 2000-nya tahun 2020. Perusahaan ini juga merupakan produsen suku cadang mobil terbesar di Amerika Utara berdasarkan penjualan suku cadang peralatan asli.

        Magna menghasilkan sistem otomotif, rakitan, modul, dan komponen, yang dipasok ke General Motors, Ford Motor Company dan FCA, serta BMW, Mercedes, Volkswagen, Toyota, Tesla, dan Tata Motors, serta lainnya.

        Mengutip berbagai sumber, Frank Stronach mendirikan Multimatic Investments Limited di sebuah garasi sewaan alat di Toronto, Kanada, pada 1957. Dua tahun kemudian, Stronach meneken kontrak pertama pada industri otomotifnya dengan General Motors, dengan produk braket pelindung matahari logam.

        Pada akhir 1960-an, perusahaan beroperasi di delapan pabrik. Stronach membawa perusahaannya menjadi go public pada 1969 melalui merger dengan Magna Electronics Corporation. Magna sendiri adalah perusahaan komponen kedirgantaraan, pertahanan, dan industri.

        Magna fokus pada industri otomotif sejak 1981. Itu dilakukannya setelah ia menjual operasi kedirgantaraan dan pertahannya. 

        Sejak 1990-an, Magna menjadi perusahaan independen yang diperdagangkan secara publik. Di periode ini pula, perusahaan melakukan perluasan bisnis ke Asia.

        Sejumlah akuisisi dan langkah bisnis dilakukan Magna pada dekade 2000-an. Perusahaan mengumumkan kesepakatan dengan Daimler Chrysler untuk mengakuisisi operasi Eurostar Automobilwerk di Australia. Usaha patungan General Motor dan Chrysler, New Venture Gear juga diakuisisi sekitar 80 persen pada 2004. Tahun berikutnya, perusahaan membeli CTS Fahrzeug Dachsysteme dari Porsche.

        Sementara itu, Magna telah memproduksi lebih dari 46 juta komponen. Ia juga membuka pabrik senilai 66,5 juta dolar untuk memproduksi seperti kamera dan komponen bantuan pengemudi.

        Raksasa Kanada ini juga mulai merambah pada bisnis teknologi keamanan, dengan kemitraannya bersama Argus Cyber Security. Di waktu yang bersamaan, perusahaan menjual bisnis interiornya, meliputi panel pintu dan instrumen, sistem overhead dan suku cadang manajemen kargo. Hasilnya, uang yang didapat Magna dari penjualan itu adalah sekitar 2,4 miliar dolar.

        Selama sejarahnya, pada gilirannya, Magna tercatat bekerja sama dengan para pembuat mobil, yang tujuannya memajukan teknologi dan keselamatan pada kendaraan. Berbagai produk telah dijabarkan sebelumnya, namun yang terpenting seperti sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS), deteksi titik buta, dan sistem peringatan keberangkatan jalur. Hal ini menempatkannya sebagai pemasok suku cadang mobil terbesar di Amerika Utara, dan terbesar ketiga di dunia.

        Pada 2018, Magna memperkenalkan sistem radar untuk mengemudi otomatis dan sistem pengereman darurat otomatis. Semuanya itu menggunakan teknologi mobilitas dalam mengembangkan sistem komputasi yang sepenuhnya otomatis.

        Hasilnya, tingkat pertumbuhan tahunan gabungan meroket 42 persen dalam pendapatan global. Hal itu sebagaimana dilaporkan Goldman Sachs yang menyoroti sistem dan fitur komputasi otomatis ciptaan Magna.

        Hingga saat ini, Magna memiliki 342 pabrik, 91 pusat pengembangan produk, dan penjualan di 27 negara. 

        Donald J. Walker, chief executive officer (CEO) yang telah bekerja dengan Magna sejak 1987 hingga 2020 memutuskan pensiun sebagai CEO secara resmi di akhir tahun 2020. Pada Januari 2021, posisi Walker digantikan oleh Swamy Kotagiri sebagai CEO baru Magna. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Muhammad Syahrianto
        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: