Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19, diharapkan semua pihak bersinergi untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional, salah satunya ialah meningkatkan kualitas produk Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) Indonesia serta gencar ekspor.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan, salah satu cara meningkatkan serta memulihkan perekonomian nasional saat pandemi adalah semua pihak harus bersinergi. Selain itu, pelaku UMKM diberikan tempat-tempat terbaik untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya dengan memamerkan produk hasil UMKM.
Baca Juga: Dear UMKM, Mari Belajar Strategi Membangun Brand di Era Digital
Didi mengungkapkan pada triwulan III/2021 Indonesia tumbuh sebesar 3,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Selama 19 bulan terakhir, neraca perdagangan mengalami surplus. Bahkan, pada bulan Oktober 2021 surplus perdagangan Indonesia mencetak rekor tertinggi sebesar US$5,7 miliar dan secara kumulatif kinerja ekspor Januari hingga Oktober 2021 mencapai US$186,3 miliar naik 41,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Jika peningkatan ekspor ini konsisten sampai akhir tahun, Indonesia akan mendapatkan ekspor tertinggi dalam sejarah. Sebelumnya, ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2011, sebesar US$203 miliar. Tren positif ini tidak lepas dari peran vital pengusaha secara konsistensi bersama pemerintah melakukan perbaikan kinerja ekspor. Untuk itu, kami menyambut baik pelaksanaan pameran yang diprakarsai oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim bersama berbagai asosiasi dalam perhelatan INAPRO EXPO 2021 ini," tegas Didi sapaannya di Surabaya, Jumat (26/11/2021).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa ekonomi Jatim adalah yang terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Pada triwulan III/2021, kontribusi ekonomi Jatim terhadap nasional mencapai 14,54 persen. Sementara, kontribusi Jatim terhadap ekonomi Jawa mencapai 25,33 persen. Akan tetapi, posisi ekspor luar negeri mengalami defisit. Untuk itu, perlu upaya untuk meningkatkannya.
"Saya sangat berterima kasih karena Kadin telah menyiapkan tutor, asesor yang bersertifikat. Apa yang coba kita lakukan dengan berbagai ikhtiar dari lokal produk ke global market menjadi suatu harapan baru. Strong partnership harus terus diperkuat," ujar Khofifah.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsyad Rasyid mengungkapkan bahwa saat ini telah terjadi dua peperangan, yaitu perang melawan pandemi dan perang ekonomi. Perang melawan pandemi harus dimenangkan karena kalau tidak menang, roda ekonomi tidak bisa jalan dan semua tidak akan merasa aman.
Yang kedua adalah perang ekonomi, bagaimana perang dagang antar China dengan Amerika serta Rusia sehingga menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Ia menyontohkan industri mebel di mana pada hari ini mendapatkan demand sangat besar dari Eropa yang tidak pernah mendapatkan demand dari Amerika serikat sebesar hari ini. Ini adalah sejarah karena adanya perang dagang antara China dengan Amerika.
Pada saat ini, kata Arsyad produk Indonesia banyak yang diinginkan di antaranya apparel dan tekstil yang selama ini dianggap sunset industri. "Peminatan dari luar negeri sangat besar. Ini adalah suatu peluang yang tidak boleh diabaikan," kata Arsyad.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan, Pameran INAPRO Expo 2021 adalah akumulasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Kadin Jatim untuk membantu percepatan ekonomi Jatim dan dukungan atas program Jatim Bangkit yang dicanangkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Adik menegaskan, sejauh ini Kadin telah melakukan berbagai kegiatan untuk penguatan UMKM agar bisa naik kelas, di antaranya adalah membimbing dan menciptakan pendamping UMKM bersertifikat. Selain itu, bersama Bank Indonesia dan Pemprov Jatim, Kadin Jatim juga telah mendirikan Rumah Kurasi yang bertugas menstandarkan produk UMKM agar bisa diterima di pasar global.
"Agar Rumah Kurasi ini bisa bekerja maskimal membantu UMKM, Kadin Jatim bersama BNSP telah membimbing dan melatih serta menyertifikasi sekitar 5 kurator di setiap kabupaten kota di seluruh Jatim. Kami menargetkan ada sekitar 1.000 produk yang bisa dikurasi," ujar Adik.
Kadin Jatim bersama Kementerian Perdagangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim juga telah mendirikan Export Center Surabaya sebagai upaya membawa produk UMKM Go Global Market. "Ini menjadi paket lengkap yang dimiliki Kadin Jatim untuk membawa produk dalam negeri ke pasar global," katanya.
Di sisi lain, Adik juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa Timur bersama-sama menggelorakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI. Dengan memilih produk lokal, akan ada banyak pengusaha UMKM dan petani kecil yang terbantu. "Jangan sampai pasar Indonesia yang sangat besar ini justru dikuasai produk asing," tegas Adik.
Perlu diketahui, ajang INAPRO EXPO 2021 yang berbasis hybrid ini diikuti kurang lebih 100 stand dari Organisasi Peringkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jatim dan Kabupaten–Kota aeluruh Jatim, BUMN/BUMD, Asosiasi, Pelaku usaha, dan masih banyak lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Puri Mei Setyaningrum