Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggota DPR Amerika Blak-blakan Buka Pesan Peringatan dari Kedubes China

        Anggota DPR Amerika Blak-blakan Buka Pesan Peringatan dari Kedubes China Kredit Foto: Getty Images/Roberto Galan
        Warta Ekonomi, Washington -

        Anggota DPR Amerika Serikat mengaku dikirimi pesan peringatan oleh Kedutaan Besar China. Pesan itu ia terima saat ingin melakukan kunjungan kerja bersama empat anggota DPR lainnya menuju Taiwan. 

        “Ketika berita perjalanan kami tersiar kemarin, kantor saya menerima pesan blak-blakan dari Kedutaan Besar China, yang meminta saya untuk membatalkan perjalanan,” tulis Elissa Slotkin, di Twitter.

        Baca Juga: Anggota DPR Amerika Temui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

        Kantor Slotkin kemudian membagikan kepada NBC News kutipan dari surat yang katanya diterima dari kedutaan pada Rabu lalu.

        “Kami sangat mendesak anggota Kongres segera membatalkan rencana kunjungan ke Taiwan, dan tidak untuk mendukung dan memberanikan kekuatan separatis 'kemerdekaan Taiwan,' jangan sampai menyebabkan kerusakan besar pada hubungan China-AS dan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan,” katanya, tulis kedutaan.

        Kedutaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

        Slotkin menerangkan sejumlah agenda yang dilakukan selama kunjungan kerja di Taiwan. 

        "Pemasok microchip terbesar di industri otomotif ada di sini di Taiwan, jadi masalah rantai pasokan pasti akan menjadi agenda," katanya.

        Delegasi bipartisan yang tiba pada Kamis, dipimpin oleh Ketua Komite Urusan Veteran DPR Mark Takano, termasuk sesama anggota panel Slotkin dan Colin Allred, dan Nancy Mace, Sara Jacobs. Menurut Reuters, yang pertama kali melaporkan perjalanan tersebut.

        Dukungan Amerika untuk militer Taiwan dan peningkatan hubungan tidak resmi dengan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir telah membuat hubungan AS-China tegang.

        China mengklaim Taiwan dan tidak memiliki hubungan resmi dengan negara-negara yang mengakui pulau otonom itu sebagai negara merdeka. Akibatnya, AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, juga tidak memiliki kedutaan di sana.

        Namun, AS telah meningkatkan hubungannya dengan Taiwan selama beberapa tahun terakhir, termasuk melalui perjanjian konsuler, dukungan berkelanjutan untuk keamanan Taiwan dan kunjungan dari pejabat AS. Perjalanan sebelumnya oleh anggota Kongres menyebabkan Tiongkok menanggapi dengan latihan militer di dekat Taiwan.

        Sikap AS terhadap hubungan China dengan Taiwan adalah salah satu dari "ambiguitas strategis," yang dirancang untuk membuka pertanyaan tentang bagaimana Washington akan menanggapi baik serangan China terhadap Taiwan atau pengepungan.

        Presiden Joe Biden mengatakan pada pertemuan balai kota CNN pada bulan Oktober bahwa AS akan membela Taiwan dari serangan, tetapi Gedung Putih dengan cepat mengklarifikasi bahwa tidak ada perubahan dalam kebijakan AS.

        Takano memuji pulau itu sebagai "kekuatan untuk kebaikan" di dunia selama pertemuan dengan Presiden Tsai Ing-wen pada hari Jumat, dan mengatakan di bawah Tsai hubungan dengan Amerika Serikat lebih produktif daripada dalam beberapa dekade.

        "Komitmen kami untuk Taiwan sangat kokoh dan tetap teguh karena hubungan di antara kami semakin dalam. Taiwan adalah kisah sukses yang demokratis, mitra yang dapat diandalkan, dan kekuatan untuk kebaikan di dunia," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: