Lagi, Presiden El Salvador Membeli 100 Bitcoin Senilai 5 Juta Dolar
Presiden Salvador Nayib Bukele membeli lagi dan menginvestasikan lebih dari 5 juta dolar ke dalam Bitcoin karena harganya turun di bawah 54.000 dolar pada hari Jumat, (25/11).
Dalam tweet hari Jumat, presiden El Salvador mengatakan dia telah membeli 100 Bitcoin (BTC) menyusul aksi jual pasar global sebagai tanggapan atas varian COVID-19 baru yang ditemukan di Afrika Selatan.
Baca Juga: Bitcoin AUM Turun 9,5% Sejak Juli, Setara 48,7 Miliar Dolar
Menurut data dari Cointelegraph Markets Pro, sejak mencapai harga sepanjang masa sebesar 69.000 dolar pada 10 November, Bitcoin telah turun lebih dari 20% hingga mencapai 54.343 dolar pada saat publikasi, penurunan 8% dalam waktu kurang dari 24 jam.
Bukele pertama kali mengumumkan El Salvador akan melakukan pembelian BTC besar-besaran pada malam sebelum Undang-Undang Bitcoin negara itu mulai berlaku pada 7 September, membeli 200 BTC ketika harganya kira-kira 52.000 dolar.
Dia telah membuat cuitan setiap kali pemerintah membeli koin selama penurunan harga, dengan negara tersebut memegang 1.120 BTC sebelum pembelian terbaru. Dengan penambahan 100 koin pada 26 November, El Salvador memegang BTC senilai sekitar 66,3 juta dolar pada saat publikasi.
Sejak pertama kali mengumumkan undang-undang yang bertujuan untuk membuat tender legal Bitcoin di El Salvador pada bulan Juni, Bukele telah mengusulkan beberapa inisiatif di negara tersebut seputar adopsi dan penambangan.
Pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur untuk mendukung dompet Bitcoin yang dikeluarkan negara, Chivo, dan baru-baru ini meluncurkan rencana untuk meluncurkan Kota Bitcoin sendiri di dasar gunung berapi, yang awalnya didanai oleh 1 miliar dolar dalam bentuk obligasi Bitcoin.
Banyak orang Salvador telah menolak inisiatif kripto, khususnya memprotes Bukele dan Bitcoin. Pada bulan September, penduduk yang berbaris melalui ibu kota menghancurkan salah satu kios Chivo dan merusak sisa-sisanya dengan logo dan tanda anti-BTC. Blok Perlawanan dan Pemberontakan Populer negara itu serta kelompok yang terdiri dari pensiunan, veteran, pensiunan cacat dan pekerja lainnya juga telah melakukan demonstrasi menentang UU Bitcoin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: