Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gandeng Eropa, Tsai Ing-wen Galak: Otoritarianisme Meluas, Demokrasi Harus Tegak!

        Gandeng Eropa, Tsai Ing-wen Galak: Otoritarianisme Meluas, Demokrasi Harus Tegak! Kredit Foto: New York Times/Lam Yik Fei
        Warta Ekonomi, Taipei -

        Presiden Tsai Ing-wen mengatakan bahwa Taiwan dan Eropa harus bekerja sama untuk membela melawan otoritarianisme dan disinformasi. Pesannya ia sampaikan kepada anggota parlemen yang berkunjung dari negara-negara Baltik Lithuania, Latvia dan Estonia pada Senin (29/11/2021).

        "Demokrasi yang kita nikmati hari ini diperoleh dengan susah payah. Ini adalah sesuatu yang paling kita pahami secara mendalam," katanya.

        Baca Juga: Anggota DPR Amerika Temui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen

        Tsai mengatakan kepada anggota parlemen di Kantor Kepresidenan bahwa Taiwan dan negara-negara Baltik --yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet-- berbagi pengalaman serupa dalam membebaskan diri dari pemerintahan otoriter dan berjuang untuk kebebasan.

        “Sekarang dunia menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perluasan otoritarianisme dan ancaman disinformasi. Taiwan lebih dari bersedia untuk berbagi pengalamannya dalam memerangi disinformasi dengan teman-teman Eropanya. Kita harus menjaga nilai-nilai bersama untuk memastikan cara hidup kita yang bebas dan demokratis," paparnya.

        Matas Maldeikis, pemimpin Kelompok Persahabatan Taiwan parlemen Lithuania, mengatakan kepada Tsai sebagai tanggapan bahwa kelompok mereka berada di Taipei untuk mengekspresikan solidaritas mereka dengan pulau itu.

        "Kebijakan pemerintah Lituania terhadap Taiwan mendapat dukungan luas di masyarakat kita. Melestarikan kebebasan dan tatanan internasional berbasis aturan adalah kepentingan vital bagi Taiwan dan Lituania," katanya.

        Lithuania telah menghadapi tekanan berkelanjutan dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, sejak mengizinkan pembukaan kedutaan besar Taiwan secara de facto di ibu kotanya.

        Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik di Taipei untuk menerima klaim kedaulatan China dan membatasi partisipasi internasionalnya, meskipun Tsai mengatakan Taiwan tidak akan tunduk pada ancaman dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

        Ada banyak peluang untuk kerja sama ekonomi dan budaya, tambah Maldeikis, yang perjalanannya dikutuk oleh China.

        Tidak ada negara anggota Uni Eropa yang memiliki hubungan resmi dengan Taiwan.

        Amerika Serikat sangat mendukung sekutu NATO-nya, Lithuania, dalam perselisihannya dengan China.

        Lithuania juga menghadapi masalah dengan tekanan dari Rusia dan Belarus, dengan para migran di perbatasannya dengan Belarus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: