Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        APKASINDO Dukung DBH Sawit Bisa Diterapkan di 22 Provinsi Sawit Indonesia

        APKASINDO Dukung DBH Sawit Bisa Diterapkan di 22 Provinsi Sawit Indonesia Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum DPP APKASINDO, Gulat Manurung, menyampaikan bahwa DPP APKASINDO akan terus mendukung perjuangan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit di Indonesia.

        "Ya memang wajar (menerima DBH) karena Riau sebagai provinsi terluas kebun sawitnya di Indonesia, 4,172 juta hektare (26 persen) harus menerima manfaat lebih dari agrobisnis dan agroindustri sawit ini," ujar Gulat, dilansir laman riau.go.id.

        Baca Juga: Lawan Kebencian Terhadap Sawit, CPOPC Fokus Produksi Sawit Berkelanjutan

        Gulat meminta semua pihak untuk mendukung Gubernur Riau, sebagai inisiator DBH Sawit. Perjuangan DBH sawit tersebut, menurutnya, membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua elemen yang ada di daerah penghasil sawit dan juga asosiasi-asosiasi sawit lainnya sehingga diharapkan DBH sawit ini dapat segera direalisasikan tahun 2022 nanti.

        Disampaikan Gulat, APKASINDO juga sudah berkoordinasi dengan GAPKI Pusat dan sudah mendapat dukungan dalam upaya DBH sawit ini. Lantaran, memang hal yang wajar DBH sawit dirasakan oleh Provinsi Riau dan provinsi penghasil sawit lainnya.

        "Kami sangat respect dan sangat hormat atas inisiasi Pak Syamsuar sebagai tuan rumah sekaligus pencetus DBH Sawit ini dan Pak Syamsuar tidak memikirkan untuk Riau saja, tetapi juga 21 provinsi sawit lainnya. Ya, jika Regulasi DBH sawit ini sudah terbit, tentu semua akan menikmatinya," tutur Gulat.

        "Saya yakin awal tahun 2022 DBH ini bisa terealisasi," ungkap Gulat.

        DBH sawit diharapkan akan memberikan semangat, kebersamaan, dan kebanggaan sebagai provinsi sawit di Indonesia. DBH ini juga diharapkan akan menambah pendapatan provinsi yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak, maupun fasilitas fisik lainnya yang rusak dan SDM.

        Gulat menambahkan, Riau sudah menjadi kiblat dalam hal kelapa sawit baik secara nasional maupun dunia. "Semua daerah penghasil sawit di Indonesia terpesona dengan kondisi ekonomi Riau karena sawit ini. Pertumbuhan ekonomi Riau menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Riau pada Triwulan III/2021 dibanding Triwulan II-2021 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,59 persen, angka ini termasuk salah satu tertinggi di Indonesia," tutup Gulat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: