Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habib Bahar Bikin Gaduh, Langsung Diperingatkan Orang PDIP: Nanti Orang Bisa Membenci Islam!

        Habib Bahar Bikin Gaduh, Langsung Diperingatkan Orang PDIP: Nanti Orang Bisa Membenci Islam! Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
        Warta Ekonomi -

        Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi soal Habib Bahar bin Smith yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

        Habib Bahar diduga menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian, permusuhan individu atau kelompok berdasarkan SARA dan atau penghinaan terhadap penguasa negara.

        Baca Juga: Terungkap! Kuasa Hukum Akui Video Habib Bahar Berendam di Jacuzzi, Itu Direkam Pada...

        Kapitra mengatakan seharusnya Habib Bahar bisa berdakwah dengan cara yang baik dan tidak konfrontatif.

        "Harusnya lebih arif menyampaikannya. Kalau konfrontatif begini, kan, membuka lawan-lawan jadi banyak," kata Kapitra kepada JPNN.com, Senin (20/12).

        Menurut Kapitra, ulah Habib Bahar tersebut bisa mencoreng agama Islam. Publik bisa memandang buruk Islam.

        "Nanti orang-orang yang tidak begitu paham soal agama bisa saja nanti memberi justifikasi atau orang-orang yang membenci Islam menjustifikasi bahwa inilah wajah Islam, beringas, menyerang orang, dan lain sebagainya," ujar Kapitra.

        "Padahal Islam itu, kan, bertahan bukan ofensif, yah," sambung Kapitra.

        Baca Juga: Ramai Video Habib Bahar Berendam, Denny Siregar Langsung Kasih Kalimat Menohok: Hasil Jualan Agama..

        Nilai-nilai kebaikan yang disampaikan Habib Bahar dalam dakwahnya, lanjut Kapitra, bakal hilang jika dilakukan tidak dengan cara yang baik.

        "Orang hanya melihat statement yang menohok, yang menyudutkan, statement yang mengandung delik-delik hukum," ujar Kapitra. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: