Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Deretan Nama Ketua PBNU dari Masa ke Masa yang Pernah Memimpin

        Deretan Nama Ketua PBNU dari Masa ke Masa yang Pernah Memimpin Kredit Foto: Viva
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Muktamar ke-34 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dilaksanakan pada tanggal 22-24 Desember 2021 di Lampung.  Muktamar tersebut merupakan penentuan ketua PBNU yang akan memimpin selanjutnya. Terdapat sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi calon Ketua Umum PBNU. Nama tersebut diantaranya seperti KH Said Aqil Siradj, KH As'ad Said Ali dan KH Yahya Cholil Staquf. Berikut daftar ketua umum PBNU dari masa ke masa yang pernah memimpin. 

        1. KH Hasan Gipo (1926-1929)

        Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pertama ini memipin pada periode 1926-1929. KH Hasan Gipo atau Hasan Basri mendampingi Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) Nahdlatul Ulama yakni KH Hasyim Asyari. Hasan Basri yang lahir di Surabaya ini meninggal pada tahun 1934. Baca Juga: Apakah Gus Yahya Akan Libatkan Said Aqil dalam Kepengurusan PBNU? Ternyata Oh Ternyata...

        2. KH Ahmad Noor (1929-1937)

        Ketua PBNU kedua diduduki oleh KH Ahmad Noor yang memimpin pada periode 1929-1937. KH Ahmad Noor masih mendampingi Rais Akbar yang sama seperti yang pertama yakni KH Hasyim Asyari. Karena profilKH Ahmad Noor sulit untuk dicari dan didapatkan, maka dari itu hanya ada sedikit informasi yang diberikan. 

        3. KH Mahfudz Siddiq (1937-1946)

        Pada masa kepemimpinan ketua PBNU ketiga di periode 1937-1946 ada KH Mahfudz Siddiq. Menggantikan KH Hasan Gipo,  KH Mahfudz Siddiq memimpin dan mendampingi Rais Akbar yakni KH Hasyim Asyari. 

        4. KH Nachrowi Thohir (1946-1951)

        Posisi ketua PBNU keempat diduduki oleh KH Nachrowi Thohir yang memimpin pada periode 1946-1951. Ia mendampingi Rais ‘Aaam KH Abdul Wahab Hasbullah. Masih mendampingi Rais Akbar yang sama yakni KH Hasyim Asyari dan menggantikan KH Mahfudz. 

        5. KH Abdul Wahid Hasyim (1951-1954)

        KH Wahid Hasyim menjadi ketua PBNU yang kelima dan memimpin pada periode 1951-1954. Ia mendampingi Rais ‘Aaam KH Abdul Wahab Hasbullah. Lahir pada 1 Juni 1914 atau  5 Rabi’ul Awal 1333 Hijriyah, KH Wahid Hasyim merupakan salah satu orang yang mengawali kiprah kemasyarakatannya di usia yang masih terbilang muda. Merupakan menteri negara dalam kabinet pertama di Indonesia, ia juga membuat dunia pendidikan di zamannya menjadi suatu ‘gebrakan’ baru saat usianya masih 21 tahun. Hal itu ia lakukan setelah ilmu agama yang ditimbanya dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Mekah. 

        6. KH Muhammad Dahlan (1954-1956)

        Posisi keenam sebagai ketua PBNU diduduki oleh KH Muhammad Dahlan yang memimpin pada periode 1954-1956. Ia mendampingi Rais ‘Aam yakni KH Abdul Wahab Hasbullah. KH Muhammad Dahlan juga merupakan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan I Pemerintahan Presiden Soeharto di periode 1967-197. 

        Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) menjadi suatu penyelenggaraan tingkat nasional yang diprakasai oleh KH Muhammad Dahlan bersama dengan  Prof KH. Ibrahim Hosen dan menjadi salah satu jasa yang besar bagi negara. MTQ tingkat nasional tersebut pertama kali diselenggarakan di Ujungpandang. KH Muhammad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 1977.

        7. KH Idham Chalid (1956-1984)

        Ketua PBNU ketujuh pada periode 1956-1984 dipimpin oleh KH Idham Chalid. Ia mendampingi Rais ‘Aam KH Bisri Syansuri di periode 1971-1980 dan KH Ali Maskum di periode 1981-1984. Ia lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 dan meninggal pada 11 Juli 2010. 

        Deklator yang sekaligus pemimpin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini merupakan salah satu politisi yang berpengaruh di Indonesia di zamannya. KH Idham Chalid pernah beberapa kali menjabat diantaranya seperti Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II, Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Djuanda, Ketua MPR dan Ketua DPR. Sementara itu dalam pemerintahan Presiden Soeharto menjabat sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat, Menteri Sosial Ad Interim dan Ketua DPA.

        8. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1984-1999)

        KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal sebagai Gus Dur ini merupakan ketua PBNU kedelapan yang memimpin pada periode 1984-1999. Ia mendampingi Rais ‘Aam yakkni KH Ahmad Shidiq di periode 1984-1991 dan KH Muhammad Ilyas Rachyat di periode 1992-1999. Gus Dur yang terlahir dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil ini juga menadi Presiden Indonesia ke-4 pada periode 1999-2001. Masa kepemimpinannya berakhir pada tahun 2001 saat Sidang Istimewa MPR. Gus Dur lahir pada tanggal 7 September 1940 dan meninggal dunia pada 30 Desember 2009. 

        9. KH Ahmad Hasyim Muzadi (1999-2010)

        KH Ahmad Hasyim Muzadi menjadi ketua PBNU kesembilan yang memimpin pada periode 1999-2010. Ia mendampingi Rais ‘Aam KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz. Dirinya lahir pada tanggal 8 Agustus 1943 dan meninggal pada tanggal 16 Maret 2017. Jabatan yang pernah diduduki oleh KH Ahmad Hasyim Muzadi diantaranya adalah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015. 

        10. KH Said Aqil Siroj (2010-sekarang)

        Ketua PBNU kesepuluh yang memimpin di masa khidmat pada periode 2010-sekarang. Ia mendampingi Rais ‘Aam yakni Ma’ruf Amin di periode 2015-2018 dan Rais ‘Aaam KH Miftachul Akhyar di periode 2018-2021) ini merupakan anak atau putra kedua dari pendiri Pondok Pesantren KHAS Kempek yakni KH Aqiel Siroj. Dirinya lahir pada tanggal 3 Juli 1953 di Cirebon, Jawa Barat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: