Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alih-alih Dipenjara, Pembunuh Khashoggi Rupanya Tinggal di Hotel Bintang 7 di Riyadh

        Alih-alih Dipenjara, Pembunuh Khashoggi Rupanya Tinggal di Hotel Bintang 7 di Riyadh Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        The Guardian melaporkan, setidaknya tiga anggota dari kelompok pembunuh Arab Saudi yang dihukum pihak kerajaan karena menghabisi nyawa jurnalis Jamal Khashoggi ternyata tinggal dan bekerja di akomodasi bintang tujuh di kompleks keamanan yang dikelola pemerintah di Riyadh. 

        Alih-alih ditahan di penjara-penjara terkenal di Arab Saudi, para pembunuh yang dihukum dilaporkan tinggal di vila dan bangunan yang dikelola badan keamanan Riyadh.  

        Baca Juga: Salah Satu Tersangka yang Menghabisi Nyawa Jamal Khashoggi Ditangkap di Prancis, Ini Identitasnya

        Tak hanya itu, mereka dikunjungi anggota keluarga, dengan katering, tukang kebun, dan teknisi yang sering ada di kompleks tersebut.

        Sebuah sumber yang terhubung dengan anggota senior intelijen Arab Saudi mengatakan kepada surat kabar Inggris bahwa Salah al-Tubaigy, dokter forensik dari kementerian dalam negeri Arab Saudi yang pertama kali dilaporkan Middle East Eye telah memotong tubuh Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, adalah salah satu orang yang terlihat di dalam kompleks.

        Sumber tersebut yang berbicara dengan dua saksi mengaku telah melihat orang-orang itu juga mengatakan bahwa Mustafa Al Madani yang mirip dengan Khashoggi yang dikirim oleh kelompok pembunuh terlihat meninggalkan konsulat dengan mengenakan pakaian Khasoggi dan Mansour Abahussain, seorang mayor jenderal yang hadir di konsulat pada hari pembunuhan yang juga terlihat di kompleks tersebut.

        "Abahussain dan Madani diketahui sebagai petugas intelijen yang dipekerjakan oleh keamanan negara," The Guardian melaporkan seperti dikutip dari laman Middle East Eye, Jumat (31/12/2021).

        Sumber tersebut mengatakan bahwa kepala keamanan negara Saudi Abdul Aziz bin Mohammed al-Howairini telah terlihat bersama dengan beberapa terdakwa dan juga telah telah menggunakan pakaian gym.

        Para saksi yang memilih untuk tidak disebutkan namanya melihat ketiga pria itu di akhir 2019 dan pertengahan 2020.

        Di Desember 2019, pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang fan mengirim tiga orang lainnya ke penjara atas pembunuhan tersebut. 

        Jaksa tidak menyebutkan nama orang-orang yang dihukum tetapi pelapor khusus perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk eksekusi di ekstrayudisial telah mengidentifikasi para terdakwa termasuk Tubaigy, Madani, dan Abahussain.

        Beberapa terdakwa dalam persidangan yang menghadapi hukuman mati, hukumannya diringankan menjadi di penjara. Persidangan itu sebagian besar dilihat sebagai palsu dan dikecam sebagai 'parodi keadilan' oleh pelapor khusus PBB, Agnes Callamard. 

        Kurangnya akuntabilitas

        Seorang kolumnis Middle East Eye menilai terlihatnya para pembunuh menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai klaim Riyadh bahwa mereka meminta pertanggungjawaban para pembunuh Khasoggi.

        Para pemimpin Barat juga telah dikritik kelompok-kelompok hak asasi dan pendukung kebebasan pers karena tidak meminta pertanggungjawaban Arab Saudi dan putra mahkota Mohammed bin Salman yang menurut Amerika Serikat bertanggung jawab atas pembunuhan Khasoggi.

        Saat menjadi calon presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah mengutuk Arab Saudi dan mengatakan itu adalah 'paria' dan menyerukan untuk memikirkan kembali hubungan Washington dengan Arab Saudi. Namun, penasehat keamanan nasionalnya bertemu dengan putra mahkota pada September, hanya beberapa hari sebelum peringatan pembunuhan.

        Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan Mohammed bin Salman awal bulan ini dalam kunjungan pertama oleh seorang pemimpin Barat ke Arab Saudi sejak kematian Khasoggi. 

        Terlihatnya Tubaigy, Madani, dan Abahussain yang muncul juga muncul saat misteri masih menyelimuti pembunuhan Khasoggi.

        Pria yang ditahan itu ditangkap di Bandara Charles de Gaulle pada 7 Desember, membawa paspor yang keterangan detilnya sama dengan milik Khaled Aedh al-Otaibi. 

        Polisi kemudian membebaskan orang tersebut dan mengatajab itu adalah kesalahan identitas. Namun, pejabat Turki mengatakan itu adalah orang yang tepat dan orang tersebut membawa paspor milik tim yang membunuh Khasoggi dengan nama dan nomor paspor yang sama.    

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: