Orang PDIP Tiba-Tiba Minta Maafkan Ferdinand Hutahaean, Sampai Bawa-Bawa Umat Islam
Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi polemik kasus Ferdinand Hutahaean yang dilaporkan ke Bareskrim Polri.
Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh DPP KNPI karena cuitan di Twitter yang diduga bermuatan ujaran kebencian mengandung unsur SARA.
Baca Juga: Mohon Maaf Pak Prabowo, 53,2% Masyarakat Enggan Memilih Presiden Mantan Militer
Dia lantas meminta pihak yang melaporkan Ferdinand Hutahaean ke Bareskrim Polri tersebut untuk segera mencabut laporannya.
"Saya minta dicabutlah semua laporan itu dan kita maafkan (Ferdinand), kita dialog," ujar Kapitra saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2022).
Tak hanya itu, masyarakat Indonesia juga diharapkan memaafkan perbuatan Ferdinand yang mengaku mualaf sejak 2017 itu.
Sebab, umat Islam justru memiliki tanggung jawab membina Ferdinand guna menguatkan keislamannya itu.
"Ada pengakuan jujur, kita maafkan sebagai umat Islam, apalagi dia juga bagian dari umat Islam, karena dia baru mualaf, baru mengerti Islam. Kita umat Islam harus membimbingnya. Ini tanggung jawab umat Islam untuk membinanya. Malahan orang seperti ini berhak terima zakat, loh, mualaf," tuturnya.
Sebelumnya, Ferdinand menyampaikan permintaan maaf, sekaligus mengaku seorang mualaf.
Permintaan maaf itu terkait cuitannya di Twitter, dengan narasi "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".
Kalimat yang ditulis Ferdinand di Twitter itu lantas menimbulkan kontroversi sehingga berujung pelaporan dirinya ke polisi.
Baca Juga: Mengaku Mualaf Sejak 2017, Ini Sebab Ferdinand Masih Beragama Kristen di KTP, Ternyata Oh Ternyata..
"Saya mohon maaf dengan segala kerendahan hati atas kekeliruan saya," tegas Ferdinand.
Menurut Ferdinand, ada orang yang tidak mengenal dan tidak tahu bahwa dirinya seorang muslim.
Orang itu telah menuduhnya dengan kalimat yang tidak tepat.
Terutama, tentang identitas agamanya sehingga menjadi ribut dan gaduh.
"Saya adalah seorang muslim, seorang mualaf sejak 2017," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar