Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Survei JPMorgan Ungkap Ramalan Harga Bitcoin Tahun 2022, Yay or Nay?

        Survei JPMorgan Ungkap Ramalan Harga Bitcoin Tahun 2022, Yay or Nay? Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Salah satu bank investasi terbesar di dunia memiliki prediksi harga Bitcoin (BTC) untuk 2022. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, JPMorgan Chase bertanya kepada kliennya, "Di mana Anda melihat perdagangan Bitcoin pada akhir tahun 2022?"

        Hanya 5% mengatakan mereka melihat koin digital mencapai US$100 ribu dan 9% melihatnya menembus tertinggi sepanjang masa sebelumnya, mencapai lebih dari US$80 ribu.

        Bank ini dikenal dengan portofolio kliennya yang kaya. Sementara beberapa btc bullish mungkin menyambut berita bahwa 14% klien JPMorgan mengharapkan setidaknya peningkatan dua kali lipat, itu bukan percikan yang biasa dilakukan pasar kripto. Baca Juga: Warren Buffett: Saya Tidak Akan Pernah Memiliki Bitcoin!

        Namun, pada keseimbangan, survei umumnya positif. Sejumlah 55% klien melihat perdagangan BTC akan berada di US$60 ribu atau lebih pada akhir tahun, dengan hanya seperempat mengharapkan harga meluncur dari posisi terendah baru-baru ini di US$40 ribu.

        "Saya tidak terkejut dengan bearish Bitcoin," kata Nikolaos Panigirtzoglou, penulis catatan penelitian yang bekerja sebagai managing director untuk London di JPMorgan.

        Dia melanjutkan, "Indikator posisi Bitcoin kami berdasarkan bitcoin futures terlihat oversold. Nilai wajar koin adalah antara US$35 ribu hingga US$73 ribu, tergantung pada apa yang diasumsikan investor tentang rasio volatilitasnya melawan emas."

        Kelompok, yang memiliki lebih dari US$2,6 triliun aset yang dikelola, semakin terlibat dalam ruang kripto, terutama sejak peluncuran JPM Coin sendiri pada tahun 2019. Bagian dari Empat Besar bank investasi Amerika, telah mendidik pelanggan dan investornya tentang pro dan kontra Bitcoin sejak Juli 2021.

        Sementara itu pada bulan September tahun lalu, CEO JPMorgan Jamie Dimon melunakkan pendiriannya pada Bitcoin. Dia berbagi bahwa Bitcoin bisa 10x naik dalam hitungan lima tahun, tetapi dia masih tidak akan membelinya.

        Ini berbeda dengan sesama miliarder Ray Dalio dan Bill Miller, yang menyarankan apa pun dari 1% hingga 50% adalah alokasi BTC yang masuk akal untuk portofolio seseorang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: