Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika dan Swiss Sumbang Rp689,5 Miliar ke 355.000 Orang Indonesia, untuk Apa?

        Amerika dan Swiss Sumbang Rp689,5 Miliar ke 355.000 Orang Indonesia, untuk Apa? Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lebih dari 1,6 juta orang, termasuk hampir 530.000 orang dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia telah mendapatkan akses air minum. Juga lebih dari 965 ribu orang telah mendapatkan akses sanitasi terkelola yang aman.

        Hal ini merupakan hasil kemitraan antara Amerika Serikat, Indonesia dan Swiss, melalui program Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (USAID IUWASH PLUS).

        Baca Juga: China Banyak Menjebak Negara Miskin dengan Utang, Nilai Pinjamannya Ampun-ampunan!

        Program kemitraan air bersih itu berlangsung sejak Juni 2016 hingga 18 Januari 2021. Selama lima tahun terakhir, USAID telah bermitra dengan berbagai lembaga di Pemerintahan Pusat, 35 Pemerintah Kabupaten/Kota dan penyedia layanan serta pemangku kepentingan sektor swasta. Fokusnya, pada masyarakat berpenghasilan rendah dan rentan.

        Selama lima tahun itu, USAID dan para mitra telah membantu lebih dari 355.000 orang untuk mendapatkan akses pelayanan sanitasi dasar. Termasuk lebih dari 258.000 orang, di antaranya 40 persen penduduk termiskin.

        Sementara lebih dari 32 Pemda telah secara resmi mengadopsi 111 kebijakan pendukung peningkatan air, sanitasi, dan higiene, di 32 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

        Menurut Direktur USAID Indonesia, Jeffery P Cohen, dalam sambutannya di acara penutupan program di Jakarta kemarin, Pemerintah AS sejatinya telah mendukung pencapaian target air minum dan sanitasi Indonesia sejak 2007.

        Selama lebih dari 15 tahun, kemitraan antara AS dengan Indonesia telah meningkatkan akses air dan sanitasi aman bagi sekitar 7,6 juta orang Indonesia.

        “Ke depan, Amerika Serikat akan terus mendukung komitmen Indonesia dalam menyediakan layanan air bersih dan sanitasi aman, sekaligus mengurangi risiko terkait iklim,” tambah Cohen.

        Sebagai informasi, ketersediaan air bersih di berbagai daerah di Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan. Pemerintah berkomitmen melengkapi pembangunan sarana air bersih hingga mencapai 100 persen secara nasional pada 2030 mendatang.

        Direktur Perumahan dan Permukiman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Tri Dewi Virgiyanti menyampaikan, komitmen kuat Pemerintah Indonesia dan kemitraan dengan USAID akan berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030.

        “Kami sangat mengapresiasi kemitraan penting USAID dalam mendukung komitmen besar Pemerintah Indonesia untuk mencapai target SDG 2030,” katanya.

        Komitmen ini, jelas Tri, juga sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Rencana ini menargetkan pencapaian 100 persen akses air minum layak. Termasuk 15 persen air minum aman, dan 90 persen akses sanitasi layak, dan 15 persen sanitasi aman.

        Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis Hidayat Sumadilaga menyebutkan, saat ini, rata-rata ketersediaan air bersih secara nasional di 514 kabupaten/kota di kisaran 72-90 persen. Bahkan, di beberapa daerah, ada yang ketersediaan sarana air bersihnya kurang dari 70 persen.

        Selain dengan USAID, kemitraan air juga dilakukan Indonesia dengan Swiss.

        Pada 2019, Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO) memberikan kontribusi sebesar 4,5 juta dolar AS atau Rp 64,6 miliar untuk program USAID IUWASH PLUS. Jumlah anggaran tersebut menambah nilai total investasi bersama menjadi 48 juta dolar AS atau Rp 689,5 miliar.

        Penambahan dana dari SECO telah membantu tujuh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menurunkan kehilangan air dan meningkatkan efisiensi energi.

        Kemitraan ini telah menurunkan kehilangan air sebesar 3,1 persen, meningkatkan efisiensi energi sebesar 20 persen, dan menarik pendanaan sebesar 5,9 juta dolar untuk perbaikan kinerja PDAM.

        “Swiss bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan USAID untuk meningkatkan pelayanan air minum,” kata Wakil Direktur SECO Indonesia, Andrea Zbinden.

        Upaya ini memperkuat kapasitas kelembagaan dan kinerja PDAM dan pada akhirnya dapat meningkatkan akses air minum bagi warga negara Indonesia.

        Dia berharap, hasil dan pembelajaran program ini akan membantu memperluas infrastruktur air minum di Indonesia. Juga mengembangkan model kelembagaan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya air di seluruh Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: