Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi januari 2022 sebesra 0,56% month on month (mom) dan secara tahunan sebesar 2,18% year on year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono menyebut kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,30%. Secara terperinci, daging ayam ras sebesar 0,07%, ikan segar 0,04% , beras dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,03%.
Namun BPS mencatat masih ada beberapa komoditas yang turun harga yang menghambat laju inflasi, seperti cabai merah sebesar 0,06%. Selain bahan makanan, bahan bakar rumah tangga turut memberikan andil sebesar 0,06% terhadap inflasi Januari. Hal ini disebabkan adanya kenaikan elpiji.
“Sabun detergen bubuk atau cair dan upah asisten rumah tangga juga turut memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,01%,"tambahnya.
Sementara itu, dari 90 kota yang dipantau BPS, ada 85 kota mengalami inflasi. Sementara sisanya, 5 kota, malah terjadi deflasi alias penurunan harga sejumlah komoditas.
Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,53%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02%. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar -0,66%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Jayapura sebesar- 0,04%.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Januari sebesar 0,53%. Proyeksi tersebut berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan keempat Januari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: