Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tanggapi Jenderal Dudung Soal Tuhan Bukan Orang Arab, Babe Haikal: Ente Tidak Boleh…

        Tanggapi Jenderal Dudung Soal Tuhan Bukan Orang Arab, Babe Haikal: Ente Tidak Boleh… Kredit Foto: Instagram/Haikal Hassan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ustaz Haikal Hassan turut merespons ucapan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman tentang “Tuhan kita bukan orang Arab”. Dia pun meminta semua pihak tidak mudah memberikan sembarang tafsir.

        “Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah Pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh mantafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum mentafsirkan orang,” kata Haikal dikutip dari akun Facebook Masjid Raya Al Ittihad, Rabu, 9 Februari 2022.

        Menurut Haikal, apa yang disampaikan Dudung tersebut harus dibaca dan dipahami secara utuh.

        Baca Juga: Pesan Nicho Silalahi Buat Jenderal Dudung Benar-benar Menggetarkan: Miskinkan, Sita Semua Asetnya!

        “Yang paling tahu itu adalah Pak Dudung sendiri. Kalau antum tafsirkan sesuai pikiran antum sendiri maka akhirnya kita menjustifikasi pendapat orang, begitu,” katanya.

        Dia menegaskan tidak boleh ada yang menjustifikasi terhadap pemikiran orang, termasuk Jenderal Dudung. Persepsi, pemikiran dan pemahaman setiap orang terhadap suatu persoalan tentu berbeda satu sama lain.

        “Jadi bagaimana maksudnya, silakan dibuka, di-browsing, apa yang beliau katakan. Ternyata oh itu pamahamannya. Ini biarkanlah ijtihad beliau," katanya.

        "Antum tidak boleh menghukumkan orang dengan pikiran sendiri dari pendapatnya orang itu. Itu tidak profesional dan tidak pada tempatnya. Di luar dari pada itu semua, setiap orang itu punya ijtihad masing-masing untuk melindungi negara,” tambah mubaligh yang akrab disapa Babe Haikal tersebut.

        Sementara itu, Ketua Rekat Indonesia Raya, Eka Gumilar, mengatakan pihak-pihak yang mempersoalkan ucapan Dudung sebaiknya diawali dengan tabayun terlebih dahulu. Tabayun untuk mengetahui maksud dan tujuan apa yang disampaikan jenderal TNI bintang III tersebut.

        “Menurut saya, akan lebih bijak kita lihat tujuannya, tidak hanya fokus kepada kesalahannya," katanya.

        Soal doa menggunakan bahasa Indonesia, dia mengatakan tujuan Jenderal Dudung baik. Baginya, yang salah jika seseorang tidak pernah berdoa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: