Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunakan Ragi Tempe, BRIN Perkenalkan Minyak Goreng dari Kelapa

        Gunakan Ragi Tempe, BRIN Perkenalkan Minyak Goreng dari Kelapa Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkenalkan inovasi penggunaan ragi tempe untuk membuat minyak goreng dari kelapa.

        Dilansir dari laman resmi BRIN pada Senin (14/2/2022), Plt. Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono, mengatakan, "Minyak kelapa sejak zaman dahulu digunakan sebagai sumber utama minyak goreng. Proses pembuatannya juga lebih mudah, di BRIN kami membuat Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menambahkan ragi tempe sehingga terjadi fermentasi secara alami. Selain VCO, proses tersebut juga menghasilkan minyak goreng."

        Baca Juga: Dampak Kesenjangan Harga Pupuk Pada Produktivitas Kelapa Sawit

        Peneliti Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Teuku Beuna Bardant, mengatakan bahwa minyak goreng dan VCO yang dihasilkan ini baik untuk kesehatan manusia, membantu tubuh dalam meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

        Beuna berharap, untuk pangan dapat menggunakan minyak kelapa, sedangkan untuk bahan baku energi dapat menggunakan minyak kelapa sawit. "Jadi, masyarakat tidak terlalu bergantung dengan minyak sawit sehingga minyak kelapa juga bisa digunakan sebagai minyak goreng," katanya.

        Minyak goreng maupun VCO hasil dari olahan ragi tempe ini bisa bertahan lama. Dijelaskan Beuna, selama proses pengolahan tertutup, minyaknya tidak tercampur dengan air dan tidak kontak dengan udara sehingga akan bisa bertahan lama.

        "Selama tidak terjadi perubahan warna, perubahan aroma, itu akan aman untuk dikonsumsi," ungkap Beuna.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: