Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        HK Metals Cari Investor Strategis Baru, Ini Saran Analis buat Investor

        HK Metals Cari Investor Strategis Baru, Ini Saran Analis buat Investor Kredit Foto: HK Metals Utama
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manajemen emiten manufaktur produk aluminium extrusion, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU), menyampaikan rencana untuk mencari investor strategis baru lewat aksi korporasi setelah perusahaan tak lagi memiliki Pemegang Saham Pengendali (PSP).

        Dalam waktu dekat, emiten berkode saham HKMU ini akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue demi memperkuat struktur permodalan, guna mendukung program-program strategis perusahaan.

        Analis pasar modal dari CSA Research Institute, Reza Priyambada menilai, sebetulnya di tengah kondisi HKMU saat ini, investor saham perusahaan tidak perlu panik terkait dengan penjualan kepemilikan PSP.

        Baca Juga: Korea Investment dan Sekuritas Indonesia Menargetkan Investor Ritel Tumbuh 136,5% 

        Pasalnya, manajemen HKMU pun tengah mencari investor strategis baru, sehingga ada upaya dan komitmen kuat manajemen untuk mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan bisnis perusahaan ke depan.

        ”Kalau berprasangka baik kepada manajamen, sebaiknya investor menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen (HKMU) untuk membuktikan tetap professional menjalankan bisnisnya,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/2/2022). 

        Apalagi, katanya, bisnis baja ringan yang digeluti HKMU memiliki prospek positif dan permintaan baja ringan juga masih cukup tinggi di dalam negeri seiring dengan bertumbuhnya sektor properti.

         Baca Juga: Asing Borong Terus Buat IHSG Bakal Tembus 7.000, Ini Saham-saham yang Bisa Dilirik Investor

        Namun di satu sisi, kata Reza, manajemen HKMU harus membuktikan dan menyakinkan kepada para pemegang saham HKMU lainnya, khususnya para investor ritel, bahwa hengkangnya PSP karena persoalan pailit tidak ada kaitannya dengan bisnis perseroan.

        Menurut Reza, kejadian ini justru bisa menjadi momentum bagi manajemen untuk membuktikan kepada investor bahwa mereka bisa menjalankan bisnis secara normal dan bisa memenuhi target.

        “Banyak pelajaran dari hengkangnya PSP dan salah satunya mengkaji investor baru yang akan masuk karena yang kemarin (PSP lama) tidak mempunyai track record yang baik,” katanya.

        Reza mengakui, kendati lepasnya seluruh saham PSP di suatu perusahaan tidak diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, tapi kejadian ini memang menimbulkan stigma negatif di pasar bahwa kegiatan bisnis perseroan tak ada yang mengontrol dan soal pemenuhan good corporate governance (GCG). Hanya saja, hal ini harus dibuktikan oleh manajemen HK Metals untuk meredam kepanikan investor di pasar.

        Sebelumnya, pada 8 Februari 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mengirimkan surat permintaan penjelasan kepada manajemen HKMU soal tidak adanya PSP, lewat surat bernomor No. S-01278/BEL PP3/02-2022.

        Dalam jawabannya kepada otoritas BEI, Direktur dan Sekretaris Perusahaan HK Metals Jodi Pujiyoho mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penentuan PSP yang baru.

        Jodi mengatakan saat ini tidak terdapat dampak dari perubahan pengendalian terhadap operasional dan pengembangan bisnis perseroan.

        Baca Juga: BEI Akui Pandemi Covid-19 Dongkrak Minat Investasi Masyarakat di Pasar Modal

        “Aktivitas perseroan tetap berjalan nomal dan menunjukan hasil positif. Per Januari 2022, pencatatan in house, perseroan membukukan omzet Rp 48,3 miliar, naik 56% dibandingkan per Januari 2021 sebesar Rp 31 miliar,” kata Jodi, dalam keterbukaan informasi BEI, 10 Februari.

        Manajemen HKMU pun tetap menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan mengedepankan prinsip keterbukaan kepada seluruh stakeholders, terutama yang berhubungan langsung dengan operasional bisnis seperti supplier, customer, mitra lembaga keuangan, dan karyawan.

        Terkait dengan PSP, Jodi mengatakan penjualan seluruh saham pengendali adalah murni inisiatif dan hak sepenuhnya pemegang saham tersebut. Komunikasi terakhir HKMU dengan PSP yakni pada 13 Desember 2021 saat PT Hyamn Sukses Abadi melepas sebanyak 150.000.000 saham sehingga kepemilikan saham setelah transaksi menjadi 98.367.025 atau setara 3,05% dan sudah dilakukan keterbukaan informasi 14 Desember 2021.

        Baca Juga: Nah Loh! Perusahaan Hotel Punya Sukamdani Sahid Sepupu dari Istri Soeharto Dipelototin Bursa

        “Saat ini perusahaan belum memiliki pengendali baru karena pengendali lama telah melepaskan seluruh saham dan tidak mengalihkannya ke pengendali baru. Pemegang saham HKMU per 8 Februari sebanyak 14.748 pemegang saham, di mana tidak ada yang mempunyai kepemilikan di atas 5%.” 

        Mengacu siaran persnya, Direktur Utama HK Metals Utama Muhamad Kuncoro mengatakan seluruh jajaran komisaris dan direksi berkomitmen penuh menjalankan perusahaan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik, sekaligus menjaga kepercayaan publik dan investor.

        "Proses bisnis tetap berjalan dengan baik pascakeputusan PSP. Kami juga melakukan audiensi dengan BEI untuk memberikan penjelasan," katanya, dalam siaran pers, Rabu (9/2/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: