Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Putin Makin Agresif! Kirim Tentara untuk Bantu Separatis Ukraina

        Putin Makin Agresif! Kirim Tentara untuk Bantu Separatis Ukraina Kredit Foto: Sputnik/Alexander Vilf
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Presiden Vladimir Putin makin agresif setelah majelis tinggi parlemen Rusia pada Selasa (22/2/2022) mengizinkannya menggunakan tentara Rusia di luar negeri untuk bantu separatis Ukraina.

        Sebanyak 153 senator Rusia mendukung keputusan tersebut, tanpa ada yang memberikan suara menentang atau abstain.

        Baca Juga: Putin Terkucilkan, Amerika Serang Ekonomi, Kini Jerman Sanksi Rusia Blokir Pipa Gas

        Sebelumnya, kementerian luar negeri Rusia mengatakan mereka tidak berencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina timur untuk saat ini.

        Namu, Putin meminta Dewan Federasi untuk menyetujui penggunaan tentara di luar negeri untuk mendukung separatis yang telah memerangi tentara Ukraina sejak 2014.

        "Negosiasi telah terhenti. Kepemimpinan Ukraina telah mengambil jalan kekerasan dan pertumpahan darah," kata Wakil Menteri Pertahanan Nikolay Pankov selama sesi Dewan Federasi atas permintaan Putin.

        Dia menuduh bahwa ada "kendaraan lapis baja berat" di perbatasan wilayah yang dikuasai separatis Ukraina timur yang dikenal sebagai DNR dan LNR.

        "Mereka tidak memberi kita pilihan," kata Pankov, berbicara di depan ruangan.

        Pankov juga mengatakan bahwa NATO secara aktif memompa Ukraina dengan senjata modern.

        "Rusia akan bertindak untuk melindungi kedaulatan negara lain dan untuk mencegah tindakan agresi," kata Pankov.

        Dia mengutip permintaan Putin: "Sesuai dengan perjanjian persahabatan dan kerja sama dengan DNR dan LNR, saya mengajukan proposal untuk diadopsi oleh Dewan Federasi untuk persetujuan penggunaan angkatan bersenjata Federasi Rusia di luar Rusia."

        Pada hari Senin, Putin mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Lugansk dan menandatangani perjanjian dengan mereka.

        Ini membuka pintu bagi kehadiran tentara Rusia di wilayah pemberontak Ukraina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: