Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendekatan Humanisme Jadi Kunci Kepemimpinan Bos Perusahaan Astra Life

        Pendekatan Humanisme Jadi Kunci Kepemimpinan Bos Perusahaan Astra Life Kredit Foto: Astra Life
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan asuransi makin unjuk gigi dalam memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, terlebih setelah adanya serangan dari pandemi Covid-19.

        Di saat yang sama, perusahaan asuransi juga gencar mengedukasi masyarakat guna meningkatkan penetrasi asuransi di dalam negeri. Hal ini mengingat pentingnya peran asuransi dalam memberikan perlindungan terhadap diri dan keluarga, baik dari sisi kesehatan maupun keuangan.

        Upaya ini juga turut dilakukan oleh PT ASURANSI JIWA ASTRA atau dikenal dengan Astra Life. Dipimpin oleh Windawati Tjahjadi, Astra Life terus berupaya mengambil peran dalam membantu masyarakat mengakses perlindungan produk asuransi.

        Di sisi lain, pengalamannya selama lebih dari 24 tahun di dunia asuransi yang mencakup aktuaris, produk, keuangan, pemasaran, dan penjualan juga turut diiringi dengan pencapaian gelar profesi Fellow Life Management Insurance (FLMI) dan Fellow Society of Actuary of Indonesia (FSAI) pada tahun 1997 serta telah lulus dalam penilaian kemampuan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

        Tak heran, Astra Life memiliki performa yang positif dan telah berhasil menjangkau 3,5 juta nasabah pada 2021 lalu, baik secara individu maupun kumpulan.

        Tak hanya nasabah, perempuan lulusan Actuarial Science and Mathematics, University of Nebraska-LincoIn, ini juga menyusun kebijakan yang fokus pada kesejahteraan karyawan dengan prinsip memanusiakan manusia.

        Sebagai pemimpin perusahaan, Windawati Tjahjadi meyakini memberikan kesempatan kepada Life Lovers, sebutan untuk tim Astra Life, untuk bereksplorasi merupakan langkah yang penting dalam menjaga karyawan yang merupakan aset penting perusahaan.

        Guna mengetahui lebih lanjut perihal kepemimpinan Windawati Tjahjadi, Warta Ekonomi melakukan wawancara eksklusif dengan bos Astra Life. Berikut kutipan wawancara Warta Ekonomi dengan Windawati Tjahjadi.

        Bagaimana Anda melihat industri asuransi saat ini? Apakah sedang mengalami hambatan atau justru menunjukkan peluang yang besar?

        Dua tahun terakhir kita dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang telah membuat kita mengerti bahwa semua orang bisa mengalami ketidakpastian. Kita juga semakin sadar untuk selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga, serta melakukan perencanaan keuangan untuk melindungi orang-orang yang kita cintai.

        Sejalan dengan itu, pesatnya penyampaian informasi dan pertumbuhan teknologi digital juga turut mendorong percepatan literasi keuangan, yang ditandai dengan semakin banyaknya artikel finansial, webinar finansial, hingga berbagai materi edukatif lainnya yang semakin mudah dijumpai di platform digital.

        Di sinilah peluang asuransi jiwa untuk mengambil peran dalam membantu masyarakat dengan memberikan edukasi, sekaligus rasa aman melalui perlindungan finansial dari risiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi di kemudian hari. Asuransi jiwa bisa berperan melalui produk dan layanan yang selalu berinovasi dan beradaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah.

        Berbicara tentang performa perusahaan, bagaimana komposisi nasabah dari Astra Life? Kelompok apa yang paling mendominasi serta produk apa yang paling diminati?

        Di tahun 2021, jumlah tertanggung Astra Life telah mencapai 3,5 juta yang terdiri dari nasabah individu dan kumpulan. Untuk jalur distribusi individu, komposisi terbesar dari kemitraan dengan bank (Bancassurance). Berbagai produk yang dipasarkan yaitu asuransi jiwa unit link maupun asuransi jiwa murni yang saat ini memang semakin diminati.

        Karyawan menjadi aspek penting dalam operasional bisnis perusahaan. Bagaimana Anda melihat peranan dari karyawan dan bagaimana Anda menyusun kebijakan agar karyawan nyaman bekerja di perusahaan?

        Saya melihat karyawan sebagai aset perusahaan yang mesti dijaga. Di Astra Life, simple recipe yang kami yakini yaitu memanusiakan manusia serta memastikan setiap tim memiliki sense of belonging yang kuat dan menjadi bagian dari keluarga besar Astra Life. Kami menyebut diri kami, saya beserta jajaran direksi termasuk, sebagai Life Lovers.

        Hal ini tidak hanya untuk menunjang kinerja dan performa perusahaan, melainkan perusahaan juga harus bisa menjadi platform yang kondusif dan kolaboratif bagi karyawan dalam mengembangkan talenta dan kemampuan yang dimiliki.

        Kebijakan yang saya ambil sebagai pemimpin selalu berlandaskan pada apresiasi dan dukungan dengan memberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi dan mengembangkan potensi maksimal karyawan yang mendukung pertumbuhan perusahaan dan di saat yang sama terus melakukan proses alignment. Hal inilah yang menjadi pendorong semangat inovasi dan extra miles yang menjadi ciri khas dari Life Lovers.

        Sebagai seorang Presiden Direktur, nilai apa yang paling Anda junjung tinggi dalam memimpin perusahaan?

        Listening to your team, be passionate on your goal, empathy, respect your college & team, dan tentunya integrity.

        Kalau sebagai diri Anda sendiri, apa hal-hal yang Anda sukai? Seperti hobi atau interest Anda.

        Di sela kesibukan bekerja, saya gemar menonton film, mendengarkan musik serta traveling.

        Apa target Anda untuk Astra Life ke depannya serta strategi dan inovasi apa yang Anda persiapkan untuk mencapai target tersebut?

        Di tahun 2022, Astra Life akan berfokus untuk mencapai level yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dalam hal skala, kualitas portofolio, serta menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa yang dapat mencapai profitabilitas yang sustainable, melalui akselerasi serta penguatan layanan berbasis digital baik untuk nasabah grup maupun individu, memperkuat product and proposition dengan solusi asuransi yang menyeluruh (life, health, accident), memperkuat jalur distribusi secara direct maupun digital dan optimalisasi bancassurance dan financeassurance bersama para mitra kami, dan pengembangan unit bisnis syariah. Nilai pertumbuhan premi juga diharapkan tetap dapat melanjutkan pencapaian yang positif seperti di tahun-tahun sebelumnya yaitu di atas rata-rata industri.

        Secara proaktif dan konsisten, Astra Life juga berkomitmen untuk mendukung program pemerintah yang mendorong percepatan literasi keuangan serta pemahaman akan manfaat asuransi jiwa bagi masyarakat luas melalui berbagai platform komunikasi.

        Kalau untuk diri sendiri, apa target yang ingin Anda capai untuk diri Anda di masa mendatang?

        Fokus saya saat ini adalah untuk bersama-sama Life Lovers membawa Astra Life menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang sustainable secara bisnis dan berkontribusi dalam mendukung literasi keuangan di Indonesia. Legacy is not leaving something for people. It's leaving something in people.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: