Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana, Kemen-PPA: Anak Jadi Kelompok Rentan terhadap Dampak Bencana
Indonesia merupakan negara yang rentan dilanda berbagai bencana, tidak hanya bencana alam, tetapi juga bencana nonalam. Selain perempuan, anak juga menjadi kelompok yang paling terdampak.
Masalah ini harus diantisipasi dengan bersinergi bersama melakukan upaya pencegahan dan penanganan kerentanan anak mulai dari mitigasi hingga rehabilitasi. Pasalnya, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar mengatakan, kondisi geografis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktif Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik membuatnya rawan bencana.
Baca Juga: Setarakan Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas, KPPPA: Guru Perlu Pahami Sistem Sekolah Inklusi
Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat hidup berdampingan dengan wilayah rawan becana. Hal ini diungkapkannya dalam "Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana melalui Satuan Pendidikan Aman Bencana bagi Anak di Satuan Pendidikan" secara virtual yang diselenggarakan Forum Anak Indonesia, Senin (28/2/2022).
"Bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Hal ini disebakan kondisi geografis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktif Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Dapat disimpulkan, kita tidak mungkin mengelak dan yang bisa kita lakukan adalah bagaimana belajar hidup berdampingan dengan wilayah rawan bencana," jelas Nahar.
Ia mengatakan, dampak dari sebuah bencana sangatlah bervariasi, mulai dari kerugian finansial maupun kerugian nonfinansial. Menurutnya, belajar dari pengalaman tentang kejadian bencana alam yang besar dan berbagai bahaya yang ada di Indonesia, penting untuk mengajarkan kepada masyarakat Indonesia tentang siaga bencana.
"Hal ini dapat dimulai dengan pendidikan siaga bencana pada siswa di sekolah tentang bagaimana menyelamatkan diri mereka saat bencana mengancam dan dari kecelakaan upaya kesiapsiagaan di tengah-tengah masyarakat, terlebih anak-anak, yang masih perlu ditingkatkan," ucapnya.
"Ini karena anak-anak dan remaja termasuk dalam golongan rentan terhadap dampak bencana. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya khusus untuk menambah pengetahuan tentang mitigasi bencana," tegasnya melanjutkan.
Saat ini pemerintah melakukan upaya khusus untuk menambah pengetahuan tentang mitigasi bencana kepada kelompok rentan. Kemen-PPPA terus berupaya mengurangi risiko kerentanan anak dalam situasi bencana melalui sosialisasi yang bekerja sama dengan forum anak.
Ia menyebutkan, hal ini untuk mencegah berbagai dampak yang ditimbulkan pascabencana terhadap anak, di antaranya terjadi keterpisahan anak dari orang tua/pengasuh karena anggota keluarga harus dirawat atau meninggal; banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan sehingga anak rentan dieksploitasi; adanya anak yang diadopsi tidak sesuai dengan aturan hukum; kurang memadainya layanan pendidikan, trauma healing, dan konsultasi di hunian sementara (huntara); kurang memadainya sarana bermain anak; dan rentan terjadinya perkawinan anak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum