Meningkatnya harga daging sapi di Indonesia salah satunya disebabkan oleh penerapan batasan ekspor sapi oleh beberapa negara produsen utama daging sapi dunia, seperti Australia, Brazil dan Argentina.
Oleh karena itu pemerintah pun diminta membenahi sistem impor dan mencari negara alternatif pemasok daging sapi. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nisrina Nafisah mengatakan karena sebagian besar pasokan daging sapi masih dipenuhi impor, tentunya pembatasan tersebut berpengaruh pada harga sapi di Indonesia.
Secara garis besar, terang dia permintaan global terhadap produk-produk ternak terus meningkat dalam satu tahun terakhir, bersamaan dengan kembalinya kegiatan konsumsi serta kemampuan belanja dan kepercayaan konsumen meningkat.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Stok Daging Sapi Aman Hingga Lebaran, Masyarakat Diminta Tak Panik
Meski begitu, peningkatan permintaan ini tidak diiringi dengan laju produksi yang sama. Berdasarkan data Bank Dunia pada 2022, harga daging sapi menyentuh US$5,97/kg di pasar internasional pada Januari 2022. Angka ini meningkat sebesar 33,85% dari Januari 2021.
Kenaikan juga terjadi pada harga sapi bakalan untuk dipotong pada Februari 2022 yang naik 60% menjadi US$4,2/kg dari US$2,8/kg pada Februari 2021.
“Kenaikan harga tersebut terjadi karena beberapa faktor termasuk pasokan daging sapi yang kurang saat permintaan sedang meningkat,” Kata Nisrina di Jakarta, kemarin.
Dia mengungkapkan, Indonesia sempat mengalami penurunan pasokan sapi bakalan impor pada karena Australia mengalami depopulasi sapi akibat dari kebakaran hutan dan kebanjiran.
Hal ini kemudian berdampak pada berkurangnya jumlah sapi dan daging sapi yang diekspor ke Indonesia. Untuk membantu mencukupi kebutuhan daging sapi dari impor, pemerintah perlu membenahi sistem impor dan mengupayakan peningkatan harga produksi dan distribusi.
“Indonesia juga bisa menambahkan Brazil dan Amerika Serikat sebagai negara pemasok impor daging sapi untuk untuk mengurangi ketergantungan dari Australia,”pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: