Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KOL Stories x Fadhillah Ahmad: Binary Options Bikin Boncos, Yuk Belajar Lebih dalam Soal Trading

        KOL Stories x Fadhillah Ahmad: Binary Options Bikin Boncos, Yuk Belajar Lebih dalam Soal Trading Kredit Foto: Instagram/Fadhillah Ahmad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Belakangan kasus penipuan binary options marak terjadi di tengah-tengah masyarakat. Yang tengah ramai diperbincangkan yakni Binomo, Olymp Trade, hingga IQ Option. Nama-nama tersebut hanya contoh kecil dari menjamurnya situs penyedia investasi trading tak berizin. 

        Dari semua situs tersebut, trading dilakukan menggunakan sistem binary option, sebuah sistem yang dinilai lebih mirip seperti judi online. 

        Dengan iming-iming keuntungan dan kemampuannya dalam menggandakan uang secara cepat tak jarang hanya menjadi jebakan bagi mereka yang awam. 

        Baca Juga: Heran! Trader Binomo Bikin Heran: Sudah Tahu Risiko Investasi dan Ilegal Malah Menggugat

        Terlebih lagi, sejumlah influencer ikut mempromosikan trading Binomo dan kawan-kawannya. Alhasil, kasus perjudian online berkedok trading pun kembali viral dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku pasar, khususnya para investor saham. 

        Kondisi di atas memperlihatkan betapa rendahnya literasi keuangan di masyarakat sehingga begitu mudah tergiur oleh iming-iming untung segunung tanpa menggali lebih dalam asal usulnya. 

        Untuk itu, Warta Ekonomi melalui KOL Stories mengangkat tema “Binary Options Bikin Boncos, Yuk Belajar Lebih dalam Soal Trading”. Hal ini dilakukan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam melakukan investasi. Kali ini, KOl Stories mengundang Fadhillah Ahmad, Founder Nusantara Fx Community (NFC). 

        1. Secara umum trading itu apa sih?

        Kejadian sehari-hari atau transaksi jual-beli yang dilakukan dalam berdagang dilakukan secara online.

        2. Sebenarnya ada berapa banyak sih jenis trading? Lalu bisa diurutkan berdasarkan tingkat resikonya?

        Jenis trading bisa saham, forex, cryptocurrency, futures, komoditi, emas, dan lain sebagainya. Jenis aset tersebut memiliki profil resikonya masing-masing. Setiap aset memiliki cara membatasi risikonya. Semuanya dikembalikan kepada profil risiko teman-teman, ada yang agresif, konservatif (main aman), semua itu kembali kepada teman-teman yang penting mengerti cara membatasi risikonya baru memilih ingin trading di mana.

        3. Kesalahan umum yang sering dilakukan ketika melakukan trading itu apa? Dan bagaimana cara menghindarinya?

        Kesalahan umum yang biasa dilakukan pemula yaitu seringkali mereka membeli di saat harganya sudah terlalu mahal karena FOMO (fear of missing out/takut ketinggalan) karena ikut-ikutan orang lain. Sementara, trading itu membeli saat harga murah dan menjual di harga mahal. Dan ini berlaku pada jenis trading apapun.

        Keseringan juga mereka membeli saat melihat laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan kinerja bagus. Tetapi, biasanya itu sudah telat, harganya sudah pasti di atas. Yang harus dimiliki seorang trader adalah skill menganalisa itu semua saat kinerja baik itu belum terjadi. Jadi, saat sudah di atas itulah saatnya menjual semuanya.

        Keseringan juga pemula gampang takut atas apa yang terjadi padanya. Misal takut loss terus menerus, jadi membeli dengan harga yang sudah tinggi. Atau pemula yang untung terus-menerus sehingga semakin agresif melebihi profil risikonya. Oleh sebab itu sebaiknya para pemula lebih hati-hati untuk membeli di harga rata-rata murah.

        4. Menyoal binary options, kalau boleh tau bagaimana pandangan terkait hal tersebut?

        Platform binary options adalah platform untuk betting atau bertaruh seperti ikut undian dan ke kasino. Dahulu, namanya betting online tetapi makin kesini namanya bermacam-macam yang padahal intinya adalah sama. Yang jelas, teman-teman jangan percaya dengan sesuatu yang "too good to be true".

        Kenapa akhirnya berkaitan dengan saham hingga forex? Karena chart forex ada di dalam binary options. Padahal, binary options hanya tebak-tebakan. Misalnya, pertaruhkan 10 dolar AS untuk menebak dalam 60 detik ke depan, harga akan lebih tinggi atau lebih rendah dari harga yang dimulai saat ini.

        Padahal, seorang ahli trader manapun tidak ada yang bisa memprediksi harga tersebut akan lebih rendah atau lebih tinggi hanya dalam beberapa detik. Artinya, peluang tebak-tebakan itu adalah 50:50, pebisnis manapun akan merasa tidak worth it jika peluangnya 50:50.

        Kemudian, di dalam binary options, tidak ada penilaian yang fair. Teman-teman akan mendapatkan harga 2x lipat dari harga yang dipertaruhkan. Sementara trading yang sebenarnya, jika harganya naik sedikit, teman-teman hanya akan untung sedikit, jika harganya naik banyak, barulah teman-teman untung banyak. Di binary options, hal tersebut tidak akan terjadi.

        Yang lebih berbahaya adalah ketika teman-teman dijanjikan profit tetapi titip, lebih baik belajar sendiri.

        5. Bagaiman cara memilih tempat investasi yang aman?

        Sebenarnya ini perlu digarisbawahi, seberapa amankah yang diinginkan. Karena risiko selalu berbanding lurus dengan hasil. Jika menginginkan tempat investasi yang aman, kenali dahulu profil risiko teman-teman itu apa. Dari sanalah teman-teman bisa memilih trader jenis apa yang cocok untuk dijalani.

        Saat memilih pun harus diukur sesuai kemampuan dan keinginan. Ada yang seminggu sekali tetapi bisa tiga jam, ada yang bisa setiap hari tetapi hanya bisa setengah jam, ada yang hanya bisa mengecek tradingnya 2x dalam satu bulan. Waktu trading ini akan menentukan jenis apa yang cocok untuk teman-teman asalkan konsisten. Karena bukan hanya profitnya yang pasti, tetapi apakah kita mampu menjalani pekerjaan harian itu. Jika pekerjaan itu membuat teman-teman stres, lebih baik cari strategi lain.

        Yang terpenting pilihlah perusahaan yang secara finansial kuat, para pelaku sudah berpengalaman, dilihat juga review-nya apakah ada penilaian buruk atau tidak. Barulah teman-teman menyimpukan tertarik di mana.

        6. Lalu bagaimana dengan trading forex, bagaimana aturan mainnya? Lalu, apakah sama dengan binary options?

        Industri forex sering terlihat terlalu hijau, padahal tidak demikian. Kalau belum mengerti, lebih baik pelajari terlebih dahulu. Jangan mudah diiming-imingi profit besar dengan modal kecil karena forex tidak demikian.

        Di setiap broker ada akun demo yang boleh dicoba gratis dengan tes platformnya terlebih dahulu. Pemula sebaiknya seperti itu dahulu, jangan uang sungguhan terlebih dahulu.

        Setelah itu, mulailah dengan modal untuk belajar terlebih dahulu, namun jangan terlalu kecil, minilai 300 dolar AS atau sekitar Rp4-5 jutaan, malah kalau bisa 1.000 dolar AS. Kalau hanya punya 50 dolar AS sebaiknya jangan. Lebih baik itu digunakan untuk belajar video-video atau edukasi investasi karena uang 50 dolar AS hanya seperti 'dibakar' di Forex, uang itu akan cepat habis. Jadi, jangan berharap terlalu besar pada trading forex.

        Forex dan binary options sangat berbeda dari cara trading, strategi trading, dan lain sebagainya. Hal yang membuat forex dan binary options terhubung hanya karena ada chart forex di dalamnya. Itu saja.

        7. Sebagai penutup apakah ada yang ingin disampaikan?

        Teman-teman yang ingin belajar forex bisa mencari hastag Nusantara Teredukasi di Instagram atau di YouTube, itu ada banyak platform edukasi forex, bisa belajar gratis dan belajar langsung pada konsultan forex.

        Pesannya, teman-teman perlu mengukur profil risiko diri sendiri dahulu. Lalu, cobalah dengan akun demo, kemudian mulai dengan akun real lewat modal kecil terlebih dahulu. Tapi jangan dipaksakan. Mulai dengan 300 dolar AS yang penting adalah bertahan, belum untung tidak apa-apa. Setelah bertahan, lalu profit konsisten, barulah tambah modal. Seiring berjalannya waktu carilah teman-teman dan komunitas untuk tumbuh dan belajar bareng-bareng.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: