Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Buka C20 Kick Off Ceremony & Meeting, Begini Harapannya

        Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Buka C20 Kick Off Ceremony & Meeting, Begini Harapannya Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto serta Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka C20 Kick Off Ceremony & Meeting bertajuk Listening to the World di Bali, 7-9 Maret 2022. Acara ini akan dilaksanakan secara hybrid (during dan luring) di Hotel Conrad Nusa Dua, Bali.

        Civil 20 (C20) merupakan salah satu wadah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di seluruh dunia untuk memberikan ide, gagasan, dan dialog politik-kebijakan dengan negara anggota G20 (Group of 20).

        Baca Juga: Buka Kick Off Meeting G20 Anti-Corruption Working Group, Ini Pesan Ketua KPK Firli Bahuri

        C20 Kick Off Ceremony & Meeting akan menyoroti isu-isu global seperti kemanusiaan, pembangunan, pajak global, transisi energi, hingga isu perempuan, kelompok rentan dan marjinal, yang dibungkus dalam sejumlah sesi presentasi dan dialog.

        Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga Hartarto mengatakan bahwa peran C20 sangat vital dalam dunia yang menghadapi banyak tantangan.

        "Terutama isu perubahan iklim, ketidakstabilan geopolitis dalam negara-negara, termasuk yang terjadi di Eropa saat ini," kata Airlangga dalam acara pembukaan C20 Kick Off Ceremony & Meeting yang disiarkan virtual, Senin (7/3/2022).

        Untuk itu, lanjut Airlangga, pihaknya tetus mendorong semua orang menyesuaikan kegiatan menjadi lebih ramah lingkungan.

        Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif kembali mengutarakan niat pemerintah menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

        Langkah tersebut merupakan salah satu dari sejumlah upaya Pemerintah Indonesia mengurangi dampak krisis iklim. Strategi utama yang dilakukan untuk mencapai visi net zero emission pada 2060 ialah dengan menggenjot pemakaian energi baru terbarukan (EBT).

        Sejalan dengan itu, secara perlahan pembangkit batu bara bakal dipensiunkan. "Di sisi suplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan yang besar, fokus pada geothermal, hydro, dan juga hidrogen. Juga, memensiunkan secara bertahap kilang batu bara," ujar Arifin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: