Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        STAA Asal Sumut Resmi Melantai di BEI, Kantongi Dana Segar Rp542 Miliar

        STAA Asal Sumut Resmi Melantai di BEI, Kantongi Dana Segar Rp542 Miliar Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (Perseroan) asal Sumatera Utara hari ini resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham "STAA". Dengan tercatatnya saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk pada papan Utama, Perseroan menjadi perusahaan ke-11 yang melantai di BEI pada tahun 2022 ini.

        Direktur Utama STAA, Mosfly Ang, mengatakan bahwa perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan melepas sebanyak 903,372,600 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebanyak 8,29% dari modal ditempatkan atau disetor penuh dengan harga penawaran sebesar Rp600 per saham.

        Baca Juga: Hary Tanoe Sulap Perusahaan Transportasi Jadi Batu Bara, BEI Bekukan Sahamnya

        "Pada perhelatan IPO ini, STAA menunjuk PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi saham," katanya, Kamis (10/3/2022).

        IPO ini menjadi momen penting dan bersejarah bagi Perseroan yang menempatkannya sebagai perusahaan publik. Mosfly menambahkan bahwa dengan tercatatnya STAA sebagai perusahaan publik, hal ini membuka banyak peluang terhadap STAA ke depannya.

        "Melalui IPO ini menjadikan STAA memiliki akses pendanaan yang lebih luas dan jejaring bisnis yang terbuka lebar," ujarnya.

        Saham STAA sebagai perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit mendapat respons yang sangat positif dan demand yang tinggi dari para investor. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan yang mencapai oversubscribed sebanyak 18,567 kali dari penjatahan pooling.

        "Hal ini mungkin disebabkan oleh outlook positif industri kelapa sawit di mana kinerja Perseroan berpotensi dapat tumbuh seiring dengan kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tahun ini yang sedang berada di harga tertingginya sejak 7 tahun terakhir," ujarnya.

        Dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan mengantongi dana segar sebesar Rp542.023.560.000 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp6,54 triliun.

        "Seluruh dana hasil Initial Public Offering (IPO) setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal atau CapEx (Capital Expenditure), yakni sebagian besar untuk pembangunan industri hilir anak usaha, yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) di atas lahan seluas 42,6 Ha," ujarnya.

        Dana IPO selanjutnya akan digunakan untuk CapEx lainnya dengan rincian sekitar 56% akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO/Hari yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023.

        "Sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkiran selesai pada Oktober 2023," ujarnya. Selain itu, sekitar 22% akan digunakan untuk pembangunan tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT yang membutuhkan waktu 22 bulan dan diperkirakan selesai pada Oktober 2023.

        "Seluruh dana hasil IPO akan kami gunakan untuk kebutuhan belanja modal dan ekspansi usaha Perseroan yang sebagian besarnya akan difokuskan untuk pembangunan industri hilir yang bertujuan untuk meningkatkan produksi produk value added kami," ujarnya.

        Didukung oleh outlook positif serta momentum yang baik pada industri perkebunan kelapa sawit, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kinerjanya dengan menggiatkan ekspansi usaha dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: