Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eggi: Saya Khawatir Praktik Klenik Kendi Nusantara Akan Mengundang Azab Allah!

        Eggi: Saya Khawatir Praktik Klenik Kendi Nusantara Akan Mengundang Azab Allah! Kredit Foto: Instagram/Eggi Sudjana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis Islam, Eggi Sudjana turut mengomentari ritual Kendi Nusantara yang digelar Presiden Jokowi di Ibu Kota Negara Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penjam Paser Utara, Kalimantan Timur.

        Ritual kendi dilakukan dengan menyatukan tanah dan air yang dibawa oleh masing-masing gubernur dari daerahnya masing-masing ke dalam kendi besar yang diberi nama Kendi Nusantara. 

        Para gubernur yang diundang hadir diminta membawa satu liter air dan dua kilogram tanah dari daerahnya masing-masing ke lokasi perkemahan.

        Eggi mengaku tak habis pikir, kenapa ritual klenik yang diharamkan Islam justru diadopsi dan digunakan sebagai acara resmi kenegaraaan.

        "Saya tidak habis fikir, kenapa ritual klenik yang diharamkan Islam seperti ini diadopsi sebagai seremonial resmi negara. Kalau meminjam istilah teman-teman di Muhammadiyah, jelas ritual ini terkategori TBC (Tahayul, Bid'ah, Churofat) yang selama ini 'diperangi' oleh dakwah Muhammadiyah," kata Eggi.

        Ia menambahkan bahkan di komunitas Salafi, ritual Kendi itu sudah masuk kategori, bi'dah yakni  segala yang diada-adakan dalam agama tanpa berdasar pada suatu dalil.

        "Kalau teman-teman di salafi, pasti ritual klenik ini disebut Bid'ah. Sesuatu yang juga sangat menonjol ditentang oleh teman-teman Salafi," tambahnya.

        "Tak ada pasal klenik semacam ini di UU IKN. Apalagi, jika dikaitkan dengan konstitusi yang tegas menyatakan atas berkat Rahmat Allah SWT Indonesia merdeka. Semestinya, dengan 'Ruh Allah' Negara ini dikelola. Dengan berlandaskan akidah Islam, bukan dengan pendekatan klenik.

        "Saya teringat, pada musibah gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Palu beberapa tahun lalu. Sebelum terjadi gempa dan tsunami dahsyat, kota Palu mengadakan Festival Palu Nomoni yang didalamnya menghidupkan kembali ritual balia yang dihadirkan dalam festival tersebut. Tak lama setelah ritual musrik ini diadakan, kota Palu dilanda gempa dan disapu Tsunami.

        "Kalau dahulu Jokowi mengadakan ritual kendi untuk mobil Esemkanya, dampaknya sampai hari ini mobil Esemka tetap gaib bahkan Pentil mobil Esemkanya tdk terlihat ,apalagi keseluruhan body mobilnya Tidak wujud dalam realita, kata Jokowi sudah ada yang pesan 6000 unit," tambahnya.

        "Saya khawatirkan RITUAL MYSYIRIK kendi nusantara ini akan mengundang azab ALLOH  SUBHANNAHU WA TA ALA  Akan menjadikan Kota IKN yang baru mengalami bencana dahsyat seperti yang dialami oleh kota Palu, ini yang benar-benar saya khawatirkan," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: