Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSI Minta Mendag Tunjuk Hidung Mafia Minyak Goreng

        PSI Minta Mendag Tunjuk Hidung Mafia Minyak Goreng Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menunjuk hidung mafia minyak goreng (migor).

        "Mendag Lutfi menyinggung soal mafia migor, maka segera tunjuk hidungnya! Siapa saja mereka itu!" kata Andre Vincent Wenas, juru bicara DPP PSI bidang ekonomi, dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).

        Pernyataannya ini merespons kebijakan Permendag Nomor 11 Tahun 2022 tentang pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) migor kemasan. Pasalnya, PSI menilai kebijakan HET migor kemasan selama tak efektif menjamin pasokan di pasar konsumen ritel.

        Baca Juga: Stok Minyak Goreng Sudah Banyak, Mendag Lutfi Yakin Harga Akan Segera Turun

        "Percuma harga murah dari subsidi tapi tak ada yang jual, rak toko tetap kosong. Kita jadi seperti kucing-kucingan dan main petak umpet terus!" tambah dia.

        Dia meminta agar pemerintah beserta aparatur negara mengawasi dengan ketat kebijakan migor sehingga subsidi dapat terealisasikan dengan tepat sasaran dan tidak ada pihak yang menyalahgunakan kebijakan.

        Dalam hal ini, lanjut dia, migor curah bersubsidi diperuntukkan untuk rakyat dan migor kemasan untuk kalangan menengah ke atas.

        "Jangan sampai bocor juga itu migor curah bersubsidi ke industri yang bukan UMKM. Jangan sampai ada yang nakal mengoplos, atau mengemas ulang dengan botol plastik lalu menjualnya dengan harga yang di atas HET. Padahal isinya itu migor curah bersubsidi,” ujarnya.

        Di sisi lain, Andre meminta pemerintah untuk bersikap transparan perihal dana subsidi. Dia bilang, "Pertanggungjawaban soal dana subsidi yang kemarin sekitar Rp 6-7 triliun itu kemana saja mengalirnya, mesti transparan dong."

        Dia juga mengimbau bulan Ramadan akan segera datang dan biasanya konsumsi migor bisa naik sekitar 20%. Bahkan, pada masa lebaran konsumsinya bisa meningkat hingga 40%.

        “Harus ada koordinasi yang rapih antar instansi di bawah Kemenko Perekonomian serta Polri. Jangan sampai ada pihak tertentu yang mengkhianati niat baik pemerintah ini, mari sama-sama kita jaga!” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: