Lonjakan harga dan kelangkaan yang terjadi pada minyak goreng membuat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak tinggal diam terhadap permasalahan tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan strategi BUMN untuk membantu pemasalahan minyak goreng adalah dengan mengalihkan produksi CPO yang bukan untuk minyak goreng ke minyak goreng.
Baca Juga: Megawati Dihujat Gegara "Senggol" Emak-emak Antre Minyak Goreng, Anak Buahnya Jelas Nggak Terima!
Bukan hanya itu, Erick menyebut pihaknya juga terus mendorong kegiatan operasi pasar untuk produk minyak goreng. "Meng-switch seperempat dari produski kita yang tadinya tidak minyak goreng, dipindahkan. Kita operasi pasar," ujar Erick, Selasa (22/3/2022).
Meski telah mendorong hal tersebut, Erick merasa hal tersebut belum cukup membantu. Untuk itu, ia berharap ada dukungan juga dari pihak swasta. "Karena itu sejak awal kita mengetuk teman-teman swasta yang perkebunannya 56 persen," ujarnya.
Lanjutnya, Erick menilai masalah kelangkaan minyak goreng bisa diatasi dengan meningkatkan kerja sama antara BUMN dengan swasta. Sebab, BUMN hanya memiliki luas lahan perkebunan 4 persen dan kontribusinya baru 7 persen.
Lebih lanjut, Erick mengatakan ekonomi bisa melaju kencang apabila ada kerukunan. Dalam hal ini, percepatan laju ekonomi membutuhkan kerja sama antara pemerintah BUMN dan juga swasta. "Ayolah kan kembali begini loh kalau yang namanya ekonomi kita tumbuh kan perlu ada kerukunan. Itu yang kita ketuk. Kalau susah perlu dibantu juga, harus," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum