Jaksa penuntut umum (JPU) menceramahi terdakwa Munarman sebelum pihaknya membacakan replik dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme di PN Jakarta Timur, Rabu (23/3).
Jaksa mengatakan, Islam mengajarkan agar umatnya tidak merasa paling benar sendiri, paling bersih, sedangkan pihak lainnya dianggap salah serta kotor.
Jaksa lantas mengutip Surah An-Nisa Ayat 49 dan membacakannya di dalam persidangan.
Baca Juga: Nyentil Rizieq, Pendeta Saifuddin Berkelakar: Saya Tak Takut FBI, Saya Hanya Takut dengan FPI!
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya sedikit pun,” kata jaksa.
Tak cukup sampai di situ, jaksa juga mengutip hadis dari Abu Hurairah untuk mengingatkan Munarman.
“Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya, tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya,” katanya.
Jaksa mengatakan, pada pagi ini alangkah baiknya semua pihak untuk bermusahabah diri.
Jaksa mengingatkan agar orang bisa mengambil pelajaran sekaligus makna dari tempat mana pun dia berada.
“Jika benar sekali pun, tidak perlu gemar menyalahkan orang lain. Jika perkasa, apakah cocok menganggap orang lain lunak dan lemah?” katanya.
Jaksa mengatakan, sering kali manusia salah menilai keadaan karena terlalu yakin dengan kebenaran diri sendiri.
“Sering-sering merenung agar tidak zalim ke orang lain,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: