Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cak Imin, Airlangga, Zulhas, Simak Baik-baik: Hampir Semua Pemilih Partai Menolak Penundaan Pemilu!

        Cak Imin, Airlangga, Zulhas, Simak Baik-baik: Hampir Semua Pemilih Partai Menolak Penundaan Pemilu! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Polemik akibat wacana yang dimunculkan para elit partai politik soal Pemilu 2024 diundur menjadi perbincangan hangat di ruang publik beberapa waktu terakhir ini.

        Bagaimana tidak, regulasi mengenai ketentuan penyelenggaraan pemilu yang sudah diatur bahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan tanggal pelaksanaannya harus dibenturkan oleh suara wacana ini.

        Tiga tokoh parpol yang mengangkat hal ini adalah Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN).

        Tentu mereka punya klaim atau alasan sendiri mengapa menggaungkan penundaan pemilu. Tetapi yang harus diketahui adalah hampir semua pemilih partai menolak penundaan pemilu.

        Paling tidak itulah salah satu hasil survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC).

        Baca Juga: Sidak Lokasi Formula E Sudah, Kini Haji Giring "Main" ke IKN: Saya Ingin Merasakan...

        Prof. Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik’ yang bertajuk “Siapa Dukung Penundaan Pemilu?” menegaskan bahwa secara umum masyarakat Indonesia menolak penundaan pemilu dan gagasan tiga periode untuk Presiden Jokowi.

        Pada kesempatan atau acara tersebut, Saiful juga membantah klaim Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemilih partai sangat mendukung penundaan pemilu.

        “Saya tidak tahu Pak Luhut dapat informasi dari mana. Data dari survei nasional tidak demikian,” kata Saiful sebagaimana dikutip dari siaran pers tertulis yang wartaekonomi.co.id terima, dikutip Kamis (24/3/22).

        Dalam lanjutan penjelasannya, dia memaparkan mengenai angka para pemilih tentang pemolakan pemilu. Pemilih PDIP yang menginginkan tetap dua periode untuk jabatan presiden sebanyak 82 persen, pemilih Golkar 89 persen, Gerindra 79 persen, Nasdem 95 persen, PKB 92 persen, Demokrat 83 persen, PKS 82 persen, PAN 92 persen, dan PPP 92 persen.

        Lanjutnya, tentang aspirasi pemilu diundur ke 2027, pemilih PDIP yang menolak gagasan itu sebanyak 79 persen, Nasdem 92 persen, Demokrat 87 persen, PKS 85 persen, PKB 83 persen, PAN 100 persen, Golkar 84 persen, Gerindra 82 persen,  dan PPP 95 persen.

        Data ini menunjukkan bahwa rata-rata di atas 80 persen pemilih partai yang menginginkan agar jabatan presiden tetap 2 periode. Sementara yang menginginkan perubahan periodisasi presiden, kalau digabung, hanya sekitar 13 persen.

        Baca Juga: Sudahi Polemik Penundaan Pemilu, Semua Harus Dengar Suara Ma'ruf Amin, Opung Luhut Mohon Simak!

        Atas dasar tersebut, Saiful menegaskan bahwa klaim yang selama ini digaungkan soal pemilih partai mendukung penundaan pemilu sangatlah tidak tepat dan sulit untuk dipertanggungjawabkan.

        “Jadi tidak ada dasar empiris untuk mengklaim bahwa pemilih Demokrat, Gerindra, dan lain-lain menginginkan pemilu ditunda. Umumnya tidak ingin aturan-aturan terkait pemilu dan masa jabatan presiden tidak ingin diubah,” lanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: