Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Miliarder Charlie Munger Akui Anak Muda Zaman Sekarang Lebih Susah Kaya karena Inflasi

        Miliarder Charlie Munger Akui Anak Muda Zaman Sekarang Lebih Susah Kaya karena Inflasi Kredit Foto: REUTERS/Lane Hickenbottom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Miliarder investor dan partner bisnis Warren Buffett, Charlie Munger telah mengelola investasi untuk waktu yang lama. Namun, bagi miliarder itu proses yang ia jalani untuk menjadi kaya tidak pernah sesulit ini bagi kaum muda untuk menghasilkan dan menyimpan uang mereka.

        Pada pertemuan tahunan perusahaan penerbitan Daily Journal Corporation bulan Februari lalu, Munger mengatakan bahwa keberhasilan menavigasi dunia investasi menjadi jauh lebih sulit selama beberapa dekade terakhir.

        Munger juga mencatat bahwa biaya hidup di banyak negara bagian AS secara signifikan lebih tinggi daripada sebelumnya, bahkan memperhitungkan inflasi.

        Baca Juga: Elon Musk Masih Sakit Hati dengan Charlie Munger: Dia Pernah Bilang Tesla Akan Gagal

        “Akan menjadi jauh lebih sulit bagi kelompok yang lulus dari perguruan tinggi sekarang … untuk menjadi kaya dan tetap kaya,” ujar pria 98 tahun itu, mengutip CNBC International di Jakarta, Jumat (1/4/22). “Pikirkan berapa [dulu] biaya untuk memiliki rumah di lingkungan yang diinginkan di kota seperti Los Angeles.”

        Pada tahun 1980, dua tahun setelah Munger menjadi wakil ketua Berkshire Hathaway, harga rata-rata untuk sebuah rumah di California adalah USD80.055. Menyesuaikan dengan inflasi, itu akan bernilai lebih dari USD275.600 (Rp3,9 miliar) hari ini, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.

        Tahun lalu, harga rumah rata-rata California melampaui USD800.000 (Rp11,4 miliar) untuk pertama kalinya, menurut California Association of Realtors.

        Oleh karena itu, Munger kesulitan untuk memberikan nasihat investasi satu ukuran untuk semua kepada kaum muda saat ini. Selama beberapa dekade, saran utamanya adalah memiliki portofolio saham biasa yang terdiversifikasi, ini menjadi sebuah strategi yang dapat menghasilkan investor cerdas dengan pengembalian sekitar 10%, katanya.

        Tapi itu bukan lagi taktik yang sangat mudah, terutama mengingat betapa rumitnya investasi. “Saya tidak berpikir masa depan akan memberi pria yang lulus dari perguruan tinggi tahun ini peluang investasi yang hampir mudah,” kata Munger.

        Namun demikian, bukan berarti kaum muda tidak dapat mengambil untung dari investasi cerdas, tetap saja itu semua membutuhkan kesabaran.

        Pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway 2020, Buffett menyarankan untuk menghindari saham tunggal demi S&P 500, dana indeks berbiaya rendah yang menampung 500 perusahaan terbesar AS. Ini adalah strategi investasi yang lebih pasif yang mengurangi risiko yang terlibat dalam kepemilikan saham individu. Karena, ini dapat secara tidak terduga menyusut.

        Pada pertemuan tahunan Daily Journal, Munger mencatat bahwa mendapatkan beberapa saran personal juga dapat membantu.

        “Saya pikir Anda harus mengetahui tingkat keterampilan Anda, atau tingkat keterampilan yang dimiliki penasihat Anda,” katanya. “Kepada semua orang yang merasa iklim investasi saat ini sulit dan sulit dan agak membingungkan, saya akan mengatakan: Selamat datang di kehidupan dewasa.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: