Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga BBM Naik, Mulyanto DPR Mengingatkan Pemerintah Soal Ketersediaan Pertalite, Simak!

        Harga BBM Naik, Mulyanto DPR Mengingatkan Pemerintah Soal Ketersediaan Pertalite, Simak! Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengingatkan pemerintah agar jangan sampai terjadi kelangkaan bahan bakar minyak jenis Pertalite.  Oleh karena itu, Mulyanto menyatakan pemerintah perlu betul-betul memastikan pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi Pertalite, agar tersedia dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. 

        "Jangan sampai BBM Pertalite ini menjadi langka, dan menimbulkan antrean panjang di SPBU. Ini tentu tidak kita inginkan karena akan menyusahkan masyarakat,” kata Mulyanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat (31/3). 

        Dia menjelaskan status Pertalite saat ini adalah bahan bakar minyak dalam pengawasan karena merupakan jenis BBM khusus penugasan pemerintah kepada Pertamina. Menurutnya, konsekuensi legal dan anggaran antara BBM umum dan BBM khusus penugasan sangat berbeda.  Kalau BBM umum, tata niaganya mendekati seratus persen mengikuti mekanisme pasar.

        Baca Juga: Masyarakat Mohon Sabar dan Siap-siap! Nasib Pertalite Diprediksi Akan Sama dengan Premium

        Sementara, BBM khusus penugasan, lanjut dia, tata niaganya 100 persen dikendalikan secara penuh oleh pemerintah, baik itu harga eceran, kuota, maupun wilayah distribusinya.

        "Selisih antara harga keekonomian Pertalite dengan harga jualnya akan diganti (disubsidi) oleh pemerintah melalui skema dana kompensasi kepada Pertamina. Karena Pertamina secara khusus mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM jenis Pertalite ini," katanya.

        Mulyanto minta kepada BPH Migas dan Pertamina tidak segan-segan untuk bekerja sama dengan pihak Kepolisian dalam pengendalian dan pengawasan distribusi Pertalite ini. 

        Dengan demikian, lanjutnya, tidak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab, dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berhak. Selain itu, juga mencegah agar distribusi tidak tepat sasaran. 

        Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksikan penyaluran BBM jenis Pertalite akan melebihi kuota 15 persen hingga akhir tahun ini. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan realisasi penyaluran pertalite tercatat sebanyak 4,25 juta kiloliter hingga Februari 2022 atau telah melebihi 18,5 persen terhadap kuota secara year to date.

        "Jika diestimasikan melalui normal skenario, maka di akhir 2022 akan terjadi over kuota sebesar 15 persen dari kuota normal," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (29/3).

        Baca Juga: Jelaskan Islam Nusantara, Said Aqil Bilang Ulama Timur Tengah Minim Semangat Nasionalisme

        Pemerintah telah menetapkan kuota pertalite untuk tahun ini sebesar 23,05 juta. 

        Dengan kata lain, apabila betul terjadi kelebihan kuota sesuai estimasi Kementerian ESDM, maka volume penyaluran pertalite akan mencapai 26,5 juta kiloliter. Sejak 10 Maret 2022, Kementerian ESDM telah menetapkan pertalite ke dalam jenis BBM khusus penugasan atau JBKP. (antara/jpnn)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: