Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkembangan Dunia Maya Melesat, Literasi Digital Penting Bagi Pelaku UMKM

        Perkembangan Dunia Maya Melesat, Literasi Digital Penting Bagi Pelaku UMKM Kredit Foto: Unsplash/Carlos Muza
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Literasi digital kini menjadi hal yang sangat dibutuhkan, mengingat perkembangan ruang dunia maya yang semakin melesat. Ilmu atau edukasi ihwal ini, menjadi kunci bagi manusia untuk berselancar dengan aman dan nyaman dalam zetiap aktivitas yang dijalani di ruang digital, salah satunya bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Tanah Air. 

        Anggota Komisi 1 DPR RI, Kresna Dewanata Prosakh memaparkan, dari 73% pengguna internet di Indonesia, hanya sebanyak 18% di antaranya yang menggunakan sebagai kebutuhan UMKM dalam membantu meningkatkan produktifitasnya. 

        Baca Juga: Literasi Digital Bagi Nasabah Perbankan Harus Digerakkan Secara Masif

        Hal itu terbilang cukup disayangkan, pasalnya begitu penting penggunaan internet di era pandemi ini. 

        "Seluruh jaringan UMKM harus bisa memanfaatkan keadaan tersebut. UMKM dijadikan ujung tombak atau sendi-sendi perekonomian negara kita. Di mana UMKM harus sebaik mungkin memanfaatkan internet dan teknologi yang tersedia dan dapat dijangkau hingga pelosok daerah. Pemanfaatan teknologi digital harus sampai ke masyarakat melalui UMKM-UMKM di Indonesia," jelas Kresna dalam Webinar bertajuk "Ngobrol Bareng Legislator : Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM" yang berlangsung pada Rabu (6/4/2022)

        Penggunaan jaringan berbasis internet ini, kata Kresna, dapat berguna untuk mempercepat penjualan produk dan memasarkan prodaknya. Market di Indonesia sendiri merupakan pasar potensial. 

        "Untuk itu betapa pentingnya para pelaku UMKM agar bisa melek digital dan pentingnya literasi digital," ungkapnya. 

        Senada dengannya, VP Commercial Nabati Digital, Hanafi Kurniawan menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia perkembangan digital bisnis sangat besar. Perkembangan perusahaan konvensial juga sekarang fokus untuk mengembangkan bisnis digitalnya

        Total dari 345 juta orang terkoneksi dengan internet. Pengguna internet dan sosial media jauh bertumbuh sesuai populasi. Rata-rata masyarakat Indonesia menggunakan internet sebesar lebih dari 8 jam sehari, dari 8 atau 9 jam itu 3 jam digunakan untuk sosial media. 93% menggunakan youtube, sisanya whatsapp, instagram, sekarang sedang booming tiktok. Aplikasi ini digunakan untuk menjangkau konsumen.

        "Digital marketing adalah segala bentuk aktivitas pemasaran produk atau jasa menggunakan teknologi digital. Jenis-jenis digital marketing ada 4 jenis utama, yang pertama website marketing, website harus mewakili merk, produk, dan layanan secara mengesankan, yang kedua paling banyak digunakan juga email marketing, sering kali digunakan sebagai pancingan untuk mendaftar dan melakukan transaksi, kemudian iklan internet mengiklankan produk di area tertentu atau sasaran tertentu, iklan internet yang paling populer adalah Google Ads dan Facebook Ads, yang terakhir yaitu social media marketing, lebih dalam lagi sosial media marketing yaitu tujuan utama untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan terhadap sebuah brand," jelas Hanafi. 

        Menurutnya penggunaan media sosial dalam memasarkan produk bagi pelaku usaha, memiliki beberapa keunggulan. 

        "Manfaat melakukan promosi di sosial media brand dan produk lebih cepat dikenali, menjadi tempat berinteraksi dengan pelanggan, menunjukan ciri khas brand dan produk, dapat menjangkau lebih banyak orang, meningkatkan kepercayaan pengikut terhadap bisnis. Strategi sosial media marketing. Kita harus kenali dulu audience kita, Dengan mengenali audience, kamu bisa menentukan bentuk tindakan apa yang cocok untuk melakukan pemasaran di media sosial," terangnya.

        Ia menuturkan, terdapat tiga hal yang harus dilakukan ketika melakukan sosial media marketing. Pertama adalah fokus pada tujuan.  

        "Apakah untuk promosi? Untuk melayani pelanggan? Atau mengarahkan pelanggan ke website? Kedua, Pilih media sosial yang cocok dengan sasaran konsumen kita, bisa facebook, instagram, twitter, youtube. Ketiga, sajikan konten yang unik, Kamu bisa mengemas konten tersebut agar lebih menarik dan berbeda dari yang lainnya, seperti video atau infografis," tuturnya. 

        Untuk itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menyatakan bahwa Kementerian Kominfo hadir untuk menjadi garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital Indonesia. Dalam hal ini, Kemenkominfo memiliki  peran sebagai regulator, fasilitator, dan ekselerator di bidang digital Indonesia. 

        "Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis empat pilar utama, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan pemahaman digital. Hingga tahun 2021 tahun program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat Indonesia," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: