Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terbatasnya Akses Kesehatan Masih Jadi Masalah di Kota 3T, Telehealth Bisa Hadir sebagai Solusi

        Terbatasnya Akses Kesehatan Masih Jadi Masalah di Kota 3T, Telehealth Bisa Hadir sebagai Solusi Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Terlepas dari pandemi, terbatasnya akses kesehatan di luar kota besar masih menjadi tantangan industri kesehatan tanah air. Ketidakmerataan fasilitas kesehatan daerah dibanding kota besar, jumlah dokter spesialis, ketersediaan stok obat dan jumlah apotek, hingga biaya pengobatan. Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan kerap menjadi penghalang bagi infrastruktur untuk bisa menjangkau masyarakat secara merata. 

        Perjalanan laut belasan jam yang masih harus dilalui untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan rumah sakit, kerap terjadi bukan hanya bagi masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal), namun juga masyarakat yang tinggal di kepulauan sekitar Pulau Jawa.

        Baca Juga: Strategi Chief Marketing Officer Baru Halodoc, Angkat Kesehatan Sebagai Gaya Hidup

        Menurut Moh. Adib Khumaidi, Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia, upaya preventif dalam kesehatan lantas dinilai dapat menjadi solusi dari tantangan ini, diantaranya melalui kehadiran telehealth yang memungkinkan konsultasi jarak jauh secara real time, sehingga dapat menjadi pertolongan pertama, sejumlah risiko penyakit dapat diminimalisir dan kasus gawat darurat dapat ditekan. 

        "Pada prinsipnya, transformasi digital di bidang kesehatan ini merupakan kebutuhan masyarakat secara global dan Indonesia sangat beruntung memiliki ekosistem teknologi yang kuat, sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai upaya dalam mendukung dan mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk di daerah," katanya melansir dari siaran resmi, Kamis (07/04).

        Ia menjelaskan, di saat aktivitas masyarakat harus semakin dibatasi akibat pandemi, teknologi di sektor kesehatan justru menjadi solusi yang memudahkan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan secara daring seperti konsultasi jarak jauh, apalagi untuk masyarakat di kota tier 2 dan 3.

        "Tidak hanya kemudahan akses konsultasi dengan dokter, ketersediaan dan integrasi apotek dengan telehealth juga memiliki peran dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas yang merata di kota tier 2 dan 3," ujarnya.

        Sejalan dengan itu, Nurul Falah Eddy Pariang, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, mengatakan, “Layanan telehealth, seperti Halodoc, yang sangat ramah pengguna membuat masyarakat yang tinggal di daerah sekalipun merasa terbantu. Apotek dan telehealth lantas menjadi sebuah sinergi baru yang harus dilakukan, sehingga akses layanan kesehatan berkualitas di sejumlah daerah tidak lagi terhalang oleh jarak.” 

        Lebih lanjut, Halodoc sebagai platform layanan kesehatan, juga melihat peningkatan penggunaan telehealth oleh masyarakat di luar Pulau Jawa, diantaranya Maluku, Kepulauan Riau, Kalimantan, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Jonathan Sudharta, Co-Founder dan CEO Halodoc, mengatakan ekosistem telehealth yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun, mampu menjembatani kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas dan tepercaya.

        Baca Juga: Jonathan Sudharta Ungkap Pengguna Halodoc Meroket 300 Persen Sepanjang Pandemi Covid-19

        "Telehealth kini memungkinkan masyarakat di berbagai daerah bahkan Papua, untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis dari kota besar, seperti Jakarta. Dengan misi menyederhanakan akses layanan kesehatan di berbagai daerah, Halodoc berkomitmen untuk terus memperluas pemanfaatan teknologi di luar kota besar yang diharapkan dapat menjadi solusi di tengah terbatasnya akses kesehatan bagi masyarakat di wilayah terpencil di Indonesia," ungkapnya.

        Ia juga menuturkan, pemanfaatan telehealth secara optimal untuk mempermudah akses layanan kesehatan di kota tier 2 dan 3 di Indonesia tentu membutuhkan kerja sama dengan seluruh stakeholder di layanan kesehatan.

        “Halodoc bersama seluruh elemen bangsa di bidang kesehatan, mulai dari pemerintah, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, berkomitmen untuk bisa memudahkan akses kesehatan di Indonesia. Dengan bergotong royong secara lebih baik, kita optimis dapat mempermudah akses kesehatan di daerah atau pulau terpencil. Hal tersebut yang juga menjadi panggilan terbesar kami di Halodoc untuk terus memperluas akses kesehatan di Indonesia,” tutup Jonathan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: