Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Doakan Penganiaya Dapat Hidayah, Kiai Nurul Huda: Cukup Ade Armando yang Jadi Mortir Demokrasi!

        Doakan Penganiaya Dapat Hidayah, Kiai Nurul Huda: Cukup Ade Armando yang Jadi Mortir Demokrasi! Kredit Foto: Antara/GALIH PRADIPTA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ramainya pemberitaan pegiat media sosial Ade Armando yang dikeroyok saat demo 11 April menuai reaksi banyak pihak.

        Sejumlah pemuka agama dari berbagai kalangan, menyerukan doa bersama.

        Baca Juga: Terkuak Gara-gara Pengeroyokan Ade Armando, Anies Baswedan Diduga Merekrut...

        Serta mengajak semua anak bangsa untuk melawan segala bentuk tindak kekerasan dalam upaya penentangan terhadap pendapat di muka publik.

        “Cukup rasanya Bang Ade Armando yang menjadi mortir demokrasi dan mortir perjuangan bagi kita semua,” kata Tokoh Agama Islam Kiai Enha (Nurul Huda) di Jakarta, Rabu, 13 April 2022.

        Kiai Nurul Huda berharap kejadian yang menimpa Dosen Universitas Indonesia yang dikeroyok sekelompok orang saat aksi unjuk rasa pada Senin (11/4) di depan Gedung DPR/MPR RI tidak terulang kembali.

        “Turunkan rahmat, berkat, dan perlindungan-MU kepada kami ya Allah,” harap dia.

        Baca Juga: Kesal Gus Yaqut Disenggol, GP Ansor Maja Siap Hajar Novel Bamukmin: Mau Berapa Gigi Lagi Rontok?!

        Dalam doanya, Kiai Nurul Huda mendoakan orang-orang yang menganiaya Ade Armando segera diberikan hidayah dan petunjuk oleh Allah.

        Sesungguhnya, ujar dia, perjuangan membangun toleransi, kerahmatan, dan kedamaian di muka bumi adalah perjuangan dalam rangka menjaga amanah kekhalifahan yang diturunkan kepada umat melalui agama.

        “Pada dasarnya semua agama mengajarkan tentang kebaikan dan kami menyetujui,” kata dia.

        Baca Juga: Namanya Dipakai PDIP untuk Hajar Luhut Binsar Pandjaitan, Ini Sosok Brutus Sang Pengkhianat

        Senada dengan itu, Tokoh Agama Protestan Pendeta Albertus Patty mengajak semua anak bangsa terus berdoa dan berjuang demi kebaikan Indonesia serta kebaikan manusia.

        Ia berharap meskipun ada sekelompok orang melakukan tindakan yang berlawanan dengan nilai dan norma, maka umat manusia harus selalu bisa menahan diri serta tidak balas dendam dan memaafkan.

        “Hanya dengan itu bangsa ini lebih beradab dan santun,” kata dia.

        Sebab, ujarnya, kebencian dan kekerasan adalah sesuatu yang ditentang oleh Tuhan dan semua agama yang ada di muka bumi.

        Baca Juga: Sebut Pengeroyokan Ade Armando Ironi, Muannas Alaidid: Kelompok Radikal Tak Boleh Masuk Demokrasi!

        Diberitakan sebelumnya, Pengakuan tersangka pengeroyokan dosen Universitas Indonesia Ade Armando saat demo di depan Gedung DPR/MPR karena mengaku kesal.

        Salah satu tersangka pengeroyokan terhadap pegiat media sosial Ade Armando mengaku kesal dengan tulisan korban di media sosial.

        “Saudara Muhammad Bagja menyampaikan dalam pemeriksaan bahwa yang bersangkutan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban di media sosial,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Rabu, 13 April 2022.

        Baca Juga: Pecah! Novel Bamukmin Ditantang Duel Denny Siregar: Gue Siapin Ringnya!

        Sedangkan tersangka kedua, yakni atas nama Komarudin mengaku ikut mengeroyok Ade Armando karena situasi yang ada di tempat kejadian perkara.

        Untuk motif tersangka ketiga atas nama Dhia Ul Haq masih belum bisa disampaikan karena yang bersangkutan baru saja ditangkap pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

        Selain tiga tersangka tersebut, masih ada tiga tersangka pelaku pengeroyokan yang masih buron atas nama Ade Purnama, Abdul Latief dan Abdul Manaf.

        Selain itu, polisi juga telah menangkap satu orang provokator pengeroyok Ade Armando, yakni Arif Pardiani.

        Baca Juga: PDIP Hajar Telak Luhut Binsar Pandjaitan, Deklarator Barnas: Tak Beretika!

        “Di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata ‘Ade Armando sudah mati’ dan ‘Semua, turun semua yang ada di Jakarta’,” tutur Zulpan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: