Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Tarawih Terkesan Nodai Agama, Guntur Romli: Dikit-dikit Lecehkan...
Tokoh Islam Liberal (JIL) Mohamad Guntur Romli soroti MUI Sulsel yang menyatakan fenomena nyanyi lagu Indonesia Raya sebelum tarawih terkesan lecehkan agama.
Guntur Romli menyampaikan pendapatnya lewat unggahan di akun media sosial Twitter pribadinya, Minggu (17/4/2022).
Baca Juga: Kecam Penyerangan Umat Muslim Saat Ibadah oleh Israel, MUI: Mereka Tak Punya Akal Sehat dan Nurani!
Guntur menjelaskan kalau tak perlu sedikit-sedikit dibilang lecehkan agama terhadap fenomena yang tarjadi ini.
Menurutnya, jika salat tarawih bacaannya ialah nyanyi lagu Indonesia Raya baru bisa dianggap sebagai pelecehan agama.
“Ah dikit-dikit lecehkan agama, kalau sedang salat tarawih sambil nyanyikan Indonesia Raya, baru bisa disebut pelecehan,” tulis Guntur.
Lebih lanjut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga merasa bahwa kasus tersebut kurang tepat saja momennya.
“Kalau kasus seperti ini tidak tepat saja, momennya tidak pas. Tidak etis,” pungkas Guntur.
Meski begitu unggahan Guntur Romli ini mendapat respons dari netizen sebanyak 128 komentar, 75 retweets, dan 418 likes hingga berita ini tayang.
Baca Juga: Denny Siregar Ingin Duel di Bali, Novel Bamukmin: Jangan Kebanyakan Syarat, Tarung Mah Gampang!
Lewat Sekretaris Umum MUI Sulsel KH. Muammar Bakry mengatakan agama maupun negara masing-masing memiliki nilai kesakralan tersendiri.
“Sebaiknya kegiatan seperti ini tidak perlu dilakukan,” jelas Muammar dalam keterangan resminya, Jumat (16/4/2022).
“Agar tidak terkesan melecehkan agama maupun bangsa,” sambungnya.
Baca Juga: Ingin Mahasiswa se-Indonesia Demo Tiap Weekend, Amien Rais: Saya Yakin Allah SWT Akan...
Dalam video yang beredar, memperlihatkan sejumlah jemaah masjid berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Bahkan jemaah yang menyanyikan lagu tersebut cukup kompak. Pasca lagu berakhir, jemaah pun melaksanakan salat tarawih bersama.
Perekam video pun memperlihatkan sederet sudut ruangan masjid dua lantai ini. Terlihat pula mimbar berada di samping ruang imam salat.
Muammar menambahkan kalau syiar agama yang ditolerir dilaksanakan adalah yang tidak bertentangan dengan syariah dan akal sehat mainstream umat Islam.
Syiar yang dimaksud Muamar seperti ceramah agama sebelum tarawih, zikir, wirid, dan sejenisnya.
Meski demikian, Muammar mengimbau kepada umat Muslim agar menyikapi masalah ini dengan bijak.
Baca Juga: Gak Main-main, Pengamat Tuntut Jokowi Perintahkan Luhut Buka Big Data!
Karena boleh jadi ada oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan golongan tertentu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: