Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemegang Saham Bakal Cuan Besar, XL Axiata Alokasikan Rp 552 Miliar Buat Dividen

        Pemegang Saham Bakal Cuan Besar, XL Axiata Alokasikan Rp 552 Miliar Buat Dividen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2021 memutuskan untuk melakukan pembagian dividen untuk pemegang saham sebesar Rp 522 miliar atau 50% dari keuntungan setelah penyesuaian.

        Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan bahwa tahun ini, Rapat kembali menyetujui penggunaan 50% dari keuntungan setelah menyesuaian untuk dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Total dividen ini kurang lebih sebesar Rp 552,07 miliar yang setara dengan Rp51 per saham. 

        “Sisa dari keuntungan lainnya akan kami pergunakan sebagai Alokasi Cadangan Umum sebesar Rp 100 juta dan selebihnya dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan,” ujarnya, di Jakarta, Kamis (22/4/2022).

        Baca Juga: Perkuat Posisi di Bisnis Layanan Korporasi, XL Axiata Caplok Hipernet Indodata

        Sebagai catatan, XL Axiata mencetak laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun dengan  pendapatan sebesar Rp 26,8 triliun, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

        Hingga akhir 2021, total jumlah BTS XL Axiata mencapai lebih dari 162.282 unit, dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.

        Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 12 bulan di 2021, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% YoY ke 6.549 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan kecepatan akses internet yang meningkat sebesar 20% sejak awal tahun.

        “XL Axiata berhasil melalui tahun 2021 yang penuh tantangan dengan baik. Meskipun kompetisi di industri tetap sangat ketat, dan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih sebagai dampak dari pandemi Covid-19, perseroan mampu menjaga performa keuangan. Selain pendapatan yang meningkat, perseroan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp. 1,3 triliun,” kata Dian.

        Baca Juga: Penggunaan Trafik Data Terus Melonjak, XL Axiata Bakal Fokus Pembangunan Jaringan di 2022

        Di sepanjang tahun 2021, beban biaya operasional meningkat 4% (YoY) menjadi Rp 13,47 triliun dari Rp 12,95 triliun di tahun sebelumnya. Meningkatnya biaya operasional ini dipengaruhi dari meningkatnya beban Biaya Regulasi serta Biaya Penjualan dan Pemasaran.

        Selain berhasil mencatatkan laba bersih yang tertinggi sejak 2013, perseroan juga mampu meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94%, yang tertinggi di industri. Pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun, naik 5,4% YoY.

        Perseroan juga berhasil menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu, dengan jumlah pelanggan XL Axiata hingga akhir tahun 2021 ada sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone meningkat sebesar 4% YoY menjadi 92%. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan menjaga perkembangan pelanggan yang sehat.

        Dari sisi neraca, XL Axiata tetap mampu menjaga posisi neraca dalam posisi sehat dan terkendali, meskipun jumlah utang meningkat sepanjang 2021. Tercatat, utang kotor meningkat 9,9% YoY dan utang bersih meningkat 19,2% YoY. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, meskipun turun sebesar -51,3%, ke angka Rp 3,37 triliun karena adanya peningkatan belanja modal (capex) untuk mendukung pembangunan jaringan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

        Baca Juga: Habis Cuan Besar, Bos XL Axiata Bicara Peluang Tahun 2022 dan Beberkan Rencana Buat Linknet

        Untuk rasio utang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 0,6x. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga mengambang (floating) dan pembayarannya masih dapat dikelola hingga dua tahun ke depan.

        Dalam membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar. Sepanjang tahun 2021, capitalized capex meningkat 61,2% YoY menjadi Rp 9,92 triliun, dan rencananya di tahun 2022 ini XL Axiata juga akan mengalokasikan belanja modal dengan nilai relatif sama sekitar Rp 9 triliiun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: