Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aset Mewah Oligarki Rusia Banyak Disita AS, Tapi Ngaruh Gak Sih? Ini Penjelasan Ahli!

        Aset Mewah Oligarki Rusia Banyak Disita AS, Tapi Ngaruh Gak Sih? Ini Penjelasan Ahli! Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kapal pesiar hingga vila-vila mewah milik oligarki Rusia telah direbut oleh Barat sebagai upaya global untuk menghukum oligarki Rusia karena ikatan keuangan mereka dengan invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya.

        Sebagai bagiannya, AS telah mengatur satuan tugas khusus sendiri yang dikenal sebagai Gugus Tugas “KleptoCapture” di dalam Departemen Kehakiman untuk menyita aset elit Rusia yang mencoba menghindari sanksi.

        “Kali ini, upaya untuk melacak aset mereka jauh lebih besar,” ujar Timothy Frye, profesor kebijakan luar negeri pasca-Soviet di Universitas Columbia, mengatakan kepada CNBC International sebagaimana dikutip di Jakarta, Senin (25/4/22). “Akan memakan waktu lama untuk menggali banyak pembelian real estat yang cerdik dan sejenisnya, tetapi tampaknya ada beberapa komitmen untuk mewujudkannya.”

        Baca Juga: Miliarder Rusia Kecam Vladimir Putin: Tidak Ada yang Menerima Manfaat dari 'Perang Gila' Ini

        Padahal masih belum begitu jelas apakah oligarki memegang kendali yang cukup atas Putin untuk mendorong diakhirinya rentetan serangan Rusia yang sedang berlangsung terhadap Ukraina, kata para ahli.

        Menerapkan sanksi terhadap oligarki Rusia mungkin juga terbukti sulit mengingat perlindungan kuat AS atas hak properti, ungkap Douglas Rediker, seorang rekan senior nonresiden di Brookings Institution, mengatakan kepada CNBC.

        “Saya tidak mengetahui rahasia intelijen yang tidak publik, tetapi sulit untuk menunjukkan hubungan spesifik antara beberapa oligarki keuangan dan apa yang terjadi di Ukraina sekarang atas perintah Presiden Putin,” jelas Rediker.

        “Itu tidak berarti bahwa perilaku mereka bersih atau dapat dipertahankan, atau mereka tidak bersalah atas berbagai dugaan dosa,” lanjut Rediker.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: