Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngabalin Terus Nyamber, Refly Harun Mempersilakan: It’s Okay, yang Penting Tiga Hal…

        Ngabalin Terus Nyamber, Refly Harun Mempersilakan: It’s Okay, yang Penting Tiga Hal… Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali membalas penuh sindiran atas respons pakar hukum tata negara, Refly Harun. Berawal dari pendapat Refly soal Jokowi yang salat Idulfitri tidak di Jakarta, Ngabalin dan Refly saling komentar lewat media sosial mereka.

        Ngabalin membuat cuitan respons atas pernyataan Refly Harun dengan narasi yang cukup tajam seperti melontarkan fitnah ke Jokowi bahkan mengklaim se Indonesia meragukan kepakaran seorang Refly yang sudah cukup dikenal.

        Refly pun turut merespons balasan dari Ngabali ini Menurut Refly apa yang dia sampaikan selama ini adalah dalam konteks demokrasi.

        Konteks yang dimaksudkan tersebut adalah check and balances dan Civil-Society.

        Baca Juga: Sebut Nama SBY, Anak Buah Haji Giring Ganesha Kasih Penjelasan Soal Dukung Amandemen Konstitusi

        “Yang saya lakukan dalam konsep demokrasi adalah check and balances, antara Civil and Society. Ini yang Ngabalin Nggak paham atau paham pura-pura nggak paham. Dan dalam negara demokrasi rakyat berdaulat, kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar,” ujar Refly di video di akun Youtubenya, dikutip Minggu (8/5/22).

        Refly juga merespons “santai” jika memang setiap analisis berupa kritik atau lainnya tentang Jokowi terus-terusan direspons oleh Ngabalin.

        Bahkan Refly pun mempersilakan jika Ngabalin juga menyerang pribadinya. Hanya saja Refly mengingatkan tiga poin penting sebagai batasan dalam “debat publik” ini.

        Baca Juga: Ketahuan! Geisz Chalifah Bongkar Habib Kribo Minta Ketemu Anies Baswedan dan Bantu Kuliah Anaknya

        “Sekali lagi, nggak apa-apa dikritik, jadi kalau saya mengkritik Jokowi dia menyerang pribadi saya, its’ okay, yang penting 3 hal. Satu, tidak mengkriminalisasi, kedua, tidak menyentuh fisik, ketiga, tidak menyentuh atau merusak properti. Itulah batasan bagi sebuah debat publik,” jelas Refly.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: