Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kerap Dikritik Masinton, Siapa Sangka Arief Poyuono Membela Luhut Binsar Pandjaitan

        Kerap Dikritik Masinton, Siapa Sangka Arief Poyuono Membela Luhut Binsar Pandjaitan Kredit Foto: Twitter/Arief Poyuono
        Warta Ekonomi -

        Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sangat setia kepada Presiden Joko Widodo. Karena itulah, dia mengkritik pernyataan Masinton Pasaribu yang menyudutkan Luhut.

        Demikian disampaikan politikus Partai Gerindra Arief Poyuono dalam akun YouTube Andre GunAwan yang disiarkan Senin (9/5).

        Baca Juga: Silaturahmi Prabowo ke Tokoh-Tokoh Terkait Pilpres 2024? Ini Kata Gerindra

        "Pak Luhut itu brutus dari mana? Dia adalah orang yang paling setia dan paling loyal kok dengan pemerintahan Jokowi," tegas Arief. 

        Bukan hanya kepada Pemerintahan Jokowi, Arief menilai Luhut juga dikenal sebagai orang yang setia dengan salah satu partai politik. 

        Bisa diartikan Arief tidak sepakat dengan pernyataan yang dikeluarkan Masinton Pasaribu.

        "Pernyataan Masinton terhadap Luhut Binsar Pandjaitan perlu dipertanyakan, karena selama ini pak Luhut banyak membantu pak Joko Widodo dalam mensukseskan program-program kampanye," kata Arief. 

        Akibat pernyataan ini, Masinton dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

        Arief Puyuono juga mengaku, konsisten mendorong ide perpanjangan masa jabatan Jokowi dan masa jabatan presiden tiga periode.

        "Usulan itu pertama kali saya yang menyuarakan, yang lain kan hanya ikut-ikutan," kata Arief.

        Arief mengaku, sudah mendengar Jokowi menolak ide perpanjangan jabatan. Walau demikian, dia tetap merasa bahwa ide itu tetap aktual.

        Pasalnya Arief melihat Indonesia sebagai sebuah negara membutuhkan Jokowi untuk terus memimpin pemerintahan. Apalagi sekarang ini, pandemi Covid-19 masih belum selesai. 

        Arief menekankan, dirinya khawatir Pemilu 2024 membuat kondisi Indonesia semakin parah. Itu sebabnya dia mendorong agar amendemen UUD 45 dilakukan saja sehingga perpanjangan masa jabatan presiden bisa diwujudkan.

        "Penting melakukan amendemen 1945 dengan mengubah masa jabatan presiden periode tiga kali, tapi harus lewat pilpres," demikian Arief. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: