Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Orang Terkaya: Leo Koguan, Miliarder Fans Elon Musk Kelahiran Indonesia, Berdarah China

        Kisah Orang Terkaya: Leo Koguan, Miliarder Fans Elon Musk Kelahiran Indonesia, Berdarah China Kredit Foto: Twitter/Inter-State Realty
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha Amerika kelahiran Indonesia, Leo Koguan telah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Leo merupakan pendiri SHI International Corp yang bermarkas di Somerset, New Jersey. Ia juga pemegang saham individu terbesar ketiga di Tesla, Inc. di belakang Elon Musk dan Larry Ellison.

        Perusahaannya, SHI International merupakan perusahaan penyedia IT yang memiliki lebih dari 20.000 pelanggan seperti Boeing dan AT&T, dan perusahaan dimulai sebagai pengecer perangkat lunak pada tahun 1989.

        Perusahaan sekarang memiliki pendapatan tahunan sekitar USD11 miliar, tetapi Koguan telah menjauh dari urusan sehari-hari dan membiarkan istrinya, Thai Lee menjalankan operasinya. Meski demikian, Leo masih menjabat sebagai ketua.

        Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Tom Gores, Miliarder Investor Pemilik NBA Detroit Pistons

        Koguan memiliki kredensial akademis yang kuat di balik kesuksesan bisnisnya. Dia menyelesaikan gelar Masternya di Universitas Columbia, dan kemudian mendapatkan gelar hukumnya dari Sekolah Hukum New York yang bergengsi.

        Terlepas dari kekayaannya yang cukup besar, Koguan yang lahir di Indonesia saat ini paling dikenal sebagai penggemar berat Tesla dan Musk. Dia percaya Musk memiliki misi yang hebat, dan memanfaatkan media sosialnya untuk menyebarkan pesan Musk.

        Beberapa waktu lalu Leo sempat viral lantaran harta kekayaan meroket mendadak bersamaan dengan saham Tesla yang melonjak.

        Leo lahir di Indonesia pada tahun 1955 dari orang tua keturunan China. Dia kemudian pindah ke Amerika Serikat. 

        Hari ini Leo tinggal di Singapura. Pada Oktober 2020, ia membayar SGD62 juta (Rp649 miliar) untuk penthouse terbesar di Singapura, Guoco Tower's Wallich Residence, dari penemu dan pengusaha miliarder Inggris Sir James Dyson.

        Pada Mei 2022, Leo memiliki kekayaan bersih USD6 miliar (Rp87,2 triliun), menurut Forbes.

        Leo dikenal di China Daratan karena kegiatan filantropinya ke sejumlah universitas ternama. Pada tahun 2008, ia menyumbangkan USD30 juta ke Shanghai Jiao Tong University, yang mengganti nama sekolah hukumnya menjadi Leo.

        Dia juga menyumbangkan USD28 juta ke Universitas Peking, yang menamai salah satu gedung sekolah hukumnya dengan nama Leo. Kemudian, dia memberikan beasiswa di Universitas Peking dan diangkat sebagai wali kehormatan.

        Selanjutnya, Leo adalah donor untuk Universitas Tsinghua yang menamai Perpustakaan Hukum Universitas Tsinghua yang baru dengan nama Leo. Dia juga memberikan sumbangan USD12,5 juta ke Universitas Fudan, yang menamai gedung hukumnya dengan namanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: