Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konglomerat Batu Bara Makin Tajir Melintir, Low Tuck Kwong Dapat Durian Runtuh dari Bayan Resources!

        Konglomerat Batu Bara Makin Tajir Melintir, Low Tuck Kwong Dapat Durian Runtuh dari Bayan Resources! Kredit Foto: Pasardana.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Low Tuck Kwong menjadi salah satu konglomerat Indonesia yang tajir melintir berkat batu bara. Berdasarkan Forbes real time billionaires per 20 Mei 2022, harta kekayaan bersih Low Tuck Kwong mencapai US$4,1 miliar.

        Pundi-pundi kekayaan Low Tuck Kwong ditaksir akan terus bertambah seiring dengan investasinya dalam PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Dalam waktu terdekat, Low Tuck Kwong berpotensi mendapat dana segar hingga lebih dari US$600 juta dari dividen BYAN. Baca Juga: Resmi Hijrah, Perusahaan Milik Konglomerat Hary Tanoesoedibjo Berubah Nasib dari Buntung Jadi Untung

        Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 18 Mei 2022, pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai US$1 miliar. Dividen akan dibayarkan sebesar US$0,30 per saham kepada para investor. 

        "Pembagian dividen tunai sebesar US$1 miliar atau setara US$0,30 per saham yang berasal dari laba ditahan yang tidak dicanangkan BYAN sampai akhir tahun 2021," tulis manajemen, Jumat, 20 Mei 2022.

        Untuk informasi, Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham terbesar dalam BYAN. Terhitung hingga 30 April 2022, Low Tuck Kwong menggenggam 61,18% atau setara 2.039.343.330 lembar saham BYAN. Jika memperhitungkan besarnya dividen yang dibagikan BYAN, dana segar yang akan diterima Low Tuck Kwong mencapai lebih dari US$611,80 juta. Jika dirupiahkan dengan asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS, nilai tersebut setara lebih dari Rp8,93 triliun. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: