Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Boy Rafli Amar Bilang Fanatisme Agama Hal yang Bagus, Khairul Anam MMB: Sangat Kami Dukung!

        Boy Rafli Amar Bilang Fanatisme Agama Hal yang Bagus, Khairul Anam MMB: Sangat Kami Dukung! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Milenial Muslim Bersatu (MMB) Khairul Anam menilai sikap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar sangat bijak dan menyejukkan.

        Pernyataan Boy yang sebelumnya menyebut fanatisme terhadap agama bagus, tetapi tidak boleh memonopoli kebenaran secara sepihak, dinilai mengajarkan untuk hidup berdampingan dengan mengedepankan kebinekaan.

        Baca Juga: UAS Singgung Etika Bertetangga dan Berbangsa: Kalau Orang Berbeda Agama denganmu Tidak Mengusir...

        "Sikap Kepala BNPT ini sangat bijak dan menyejukkan, dia mengajarkan kesimbangan dalam menjalankan ibadah dan tentunya juga dalam kehidupan sehari-hari," ujar Anam dalam keterangannya, Senin (23/4/2022).

        Boy sebelumnya berbicara pada Podcast Kafe Toleransi BNPT bertajuk 'Monopoli Kebenaran dan Fanatisme Agama' yang disiarkan di kanal YouTube Humas BNPT, Sabtu (21/5/2022).

        Baca Juga: Pendukung Penista Agama Buka Kuping Lebar-lebar, Napoleon Bonaparte Nggak Main-main Kali Ini, Simak!

        "Fanatisme terhadap agama itu bagus sekali, akan tetapi yang terpenting tidak boleh memonopoli kebenaran atau menyatakan kebenaran secara sepihak dan mengatakan yang lain salah," ujar Boy.

        Menanggapi pernyataan tersebut Anam lebih lanjut menyebut bahwa fanatisme terhadap agama sebenarnya dapat menjaga akhlak dan perilaku.

        Namun, setiap orang penting menyadari fanatisme agama tidak boleh diikuti dengan monopoli kebenaran. "Sikap dia (Boy Rafli Amar) sangat kami dukung, karena beragama yang memonopoli kebenaran menurut versi sendiri tidak sejalan dengan tujuan ibadah, yaitu untuk mewujudkan ketenangan, ketenteraman, kedamaian, dan kebahagiaan," kata Anam.

        Seperti diketahui, Boy Rafli mengatakan memeluk agama tertentu merupakan hak individu yang dimiliki oleh setiap anak bangsa. Hanya saja, perlu diingat bahwa ada orang lain yang menganut agama berbeda, sehingga harus menghormatinya. "Harus saling menghargai, ini juga merupakan prinsip bertoleransi," katanya.

        Baca Juga: Jelaskan Soal Kafir, UAS: Masa Kita Hilangkan Istilah Agama, Hanya Karena Tak Mau Orang Tersinggung

        Boy juga menyebut keberagaman di Indonesia, seperti suku, agama, adat, dan budaya, merupakan keniscayaan yang harus dijaga oleh seluruh elemen bangsa. Bahkan, proses masuk dan penyebaran suatu agama ke Indonesia, seperti Islam, tidak terlepas dari pembauran dengan adat dan istiadat yang beragam.

        "Bangsa Indonesia sangat beragam, bahkan proses masuknya agama Islam juga diteruskan para wali berbaur dengan adat dan budaya sehingga harus melihatnya sebagai kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," katanya.

        Baca Juga: Soal Kafir, UAS: Masa Menghilangkan Istilah dalam Agama karena Tidak Mau Orang Lain Tersinggung

        Boy lantas mengajak seluruh elemen bangsa bersyukur dengan keberagaman yang ada, dengan tidak memonopoli kebenaran melalui fanatisme dan tetap menguatkan nilai-nilai toleransi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: