Strategi komunikasi penanganan peyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat cukup unik, yaitu dengan melibatkan pemuka agama dan menggunakan pengeras suara (toak) masjid yang ada di desa-desa. Cara ini terbukti ampuh karena peternak dan masyarakat jadi lebih paham dan lebih waspada terhadap kesehatan hewan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur, Mashyur, mengatakan bahwa pencegahan melalui toak bahkan didukung pengurus dewan kemakmuran masjid (DKM), ketua RT, sampai masyarakat setempat. Menurutnya, pola semacam ini terbukti efektif karena setiap kali ada gejala PMK pada hewan ternak, masyarakat langsung waspada dan melaporkannya pada petugas posko yang siap jemput bola.
Baca Juga: Cegah Penyebaran PMK, Tangerang Perketat Perlintasan Kendaraan Ternak
"Begini Pak, ketika masyrakat panik karena harga anjlok semua jadi repot. Makanya, saat kami umumkan kesigapan terhadap bahaya PMK melalui toak masjid, mereka langsung mendukung. Karena cara ini juga sebagai langkah antisipasi agar penularan PMK bisa kita tekan bersama," ujar Mashyur, dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian, di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Dengan cara itu, kata Mashyur, tingkat kepedulian masyarakat jadi lebih besar dan risiko hewan yang terpapar juga jadi lebih sedikit. Apalagi, tingkat kesembuhan hewan di Lombok Timur terbilang cukup banyak seiring adanya bantuan obat dan vitamin dari jajaran Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kementan yang terus merepons cepat penanganan PMK di Kabupaten Lombok Timur," katanya.
Mashyur menambahkan, saat ini jajaran tiga pilar Lombok Timur (pemda, TNI, Polri) terus menjaga wilyah sentra ternak di tiap desa. Mereka bersiaga dengan mengaktifkan grup whatsapp yang ada. "Jadi begitu ada kabar hewan yang terindikasi positif, kami langsung bergerak cepat. Itulah kekompakan kami di Lombok Timur. Semua turun tangan untuk menekan penularan PMK," ujarnya.
Perlu diketahui, penanganan PMK di Kabupaten Lombok Timur juga dilakukan melalui penyemprotan bersama tiga pilar di setiap kandang-kandang yang ada. Penyemprotan dilakukan rutin setiap hari Jumat setelah melaksanakan ibadah salat Jumat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: