Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Respons Balik Gus Miftah, Ustaz Adi Hidayat Tegas Soal Agama Rendang

        Respons Balik Gus Miftah, Ustaz Adi Hidayat Tegas Soal Agama Rendang Kredit Foto: YouTube/Adi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penceramah Ustaz Adi Hidayat alias UAH turut merespons pernyataan Gus Miftah soal agama rendang.

        Hal tersebut terkait kehebohan rendang babi yang disajikan salah satu rumah makan.

        Baca Juga: PSI Jelas Gak Mau Dukung Anies Baswedan, Ruhut Sitompul: Dicoel Sedikit Saja Kebakaran Jenggot!

        Dalam video yang beredar di media sosial, UAH menyiinggung tradisi rendang halal sama halnya dengan budaya Indonesia.

        "Jangan pernah mengecilkan apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi," kata UAH dalam video tersebut.

        Dia lantas menyinggung soal pernyataan Gus Miftah mengenai agama rendang.

        "Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, apa jawabannya? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan," lanjutnya.

        UAH kemudian menjelaskan asal muasal makanan rendang tersebut kepada jemaah yang sedang mendengarkan tausiahnya.

        Baca Juga: Jangan Cuma Asik Balapan Saja, PSI Minta Anies Baswedan Ingat Soal Kualitas Udara Jakarta

        "Rendang itu produk masyarakat Minang, budaya di Minang. Falsafah orang Minang itu berbunyi adat bersanding syariat agama yang bersanding dengan kitabullah," tuturnya.

        Menurut UAH, sesuatu yang sudah melekat pada budaya maka secara tidak langsung sudah ada hukumnya.

        "Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan Al-Adatu Muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal, maka jadi hukum, kalau sudah jadi hukum, maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu, maka akan ada sesuatu yang nyeleneh, menyimpang," tuturnya.

        Baca Juga: Terkuak Soal Commitment Fee Kurang, PSI Pertanyatakan Lagi Formula E: Mengapa Harus Disembunyikan?

        "Orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia, sudah melekat karena itu tidak ingin diklaim oleh negara lain," lanjutnya.

        Dia menilai bahwa pertanyaan soal agama rendang itu tidak ada manfaatnya karena makanan khas Minang itu sudah menjadi budaya.

        "Jadi, jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan, itu namanya pertanyaan kurang kerjaan," tuturnya.

        UAH mengingatkan agar tidak ada lagi pernyataan aneh mengenai rendang.

        Baca Juga: Singgung Kadrun, Denny Siregar Koar Soal Pemaksaan di Politik Identitas, Netizen: Bukannya Kau...

        "Pertanyaannya nyeleneh, jawabannya juga yang senapas dengan itu. Kalau sudah jelas, jangan aneh-aneh biar tidak muncul kegaduhan," bebernya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: