- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
AKR Corporindo (AKRA) Terus Berinovasi, Berhasil Cetak Pertumbuhan Laba Neto 20% di Tahun 2021
PT AKR Corporindo (kode saham BEI: AKRA.IJ), penyedia jasa logistik dan supply chain di Indonesia yang mendistribusikan produk BBM dan kimia dasar, makin gencar berinovasi untuk tumbuh berkelanjutan bersama negeri.
AKRA terus berinovasi dengan memanfaatkan platform IT Perseroan untuk mendorong kelancaran operasional bisnis. Di tengah kenaikan harga minyak maupun bahan kimia serta kondisi geopolitik yang mengakibatkan volatilitas harga, AKRA membuktikan ketahanan bisnis model Perseroan dengan tetap dapat memberikan kinerja yang positif.
Baca Juga: Rombak Susunan Direksi, LinkAja Bakal Fokus ke Bisnis Model Dua Sisi
Setelah lebih dari 6 dekade membangun core competency dalam hal logistik & supply chain untuk menjangkau pelanggan industri hingga pelosok, AKRA kini memperluas bisnisnya ke kawasan industri, distribusi BBM ritel, dan mulai menginisiasi energi yang lebih bersih dan terbarukan. Segmen bisnis yang AKR jalankan terus berkembang agar dapat makin mendukung perkembangan industri nasional.
Kawasan Industri terintegrasi yang dikembangkan bersama Pelindo sejak tahun 2013, pada pertengahan tahun lalu telah diberikan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus untuk Sektor Teknologi dan Manufaktur dan dinobatkan sebagai proyek strategis nasional. KEK JIIPE Gresik menawarkan one stop services berkelas dunia yang dibutuhkan para pelaku industri di Indonesia untuk dapat bersaing di kancah perekonomian global. Multimoda transportasi, pelabuhan, utilitas listrik, air, dan air limbah yang disediakan di dalamnya dapat meningkatkan efisiensi pelaku industri dalam menjalankan operasional bisnisnya. Sementara, insentif serta benefit yang diberikan di bawah payung Kawasan Ekonomi Khusus akan menarik perhatian Investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya.
Fasilitas yang disediakan di dalam Java Integrated Industrial and Port Estate ini juga menjawab kebutuhan smelter tembaga dan precious metal refinery yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2023, di antaranya kebutuhan listrik dan air yang tidak terputus serta area lahan yang luas. Pengembangan smelter ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong hilirisasi dan meningkatkan daya saing industri nasional, terutama diharapkan akan terciptanya ekosistem pengolahan hasil dari peleburan ini baik di industri logam, elektronik, dan kimia.
Suresh Vembu selaku Direktur dan Corporate Secretary, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/6), menyatakan, "AKRA mengawali bisnisnya di tahun 1960 sebagai distributor Kimia dasar di Indonesia, dan selalu meyakini bahwa Innovation is The Engine of Growth. Untuk itu, kami terus berinovasi dan bertransformasi sehingga di tahun 2005 kami masuk ke bisnis BBM dan menjadi pemain swasta utama di industri ini."
"Sebagai bagian dari strategi untuk tumbuh secara berkelanjutan, kami juga telah memperluas bisnis ke kawasan industri terintegrasi JIIPE yang menyediakan fasilitas industri berkelas dunia dan saat ini telah berstatus Kawasan Ekonomi Khusus. Kami berharap Kawasan ini dapat menarik investasi ke Indonesia dan turut mendorong pertumbuhan industri nasional. AKRA juga mengembangkan bisnis melalui joint venture dengan beberapa partner ternama seperti bp, Petronas, Royal Vopak, PT BBG, sehingga dapat berekspansi ke distribusi BBM ritel, bahan kimia dasar, dan mulai menginisiasi energi yang lebih bersih dan terbarukan," lanjutnya.
Baca Juga: MenKopUKM: Transisi Usaha Menuju Ekonomi Hijau Berikan Peluang Bisnis yang Besar
Di tengah upaya untuk terus berinovasi dan bertransformasi, AKRA terus mendistribusikan bahan kimia dasar dan BBM serta memberikan pelayanan logistik dengan optimal dan tanpa gangguan serta disrupsi kepada para pelanggan di seluruh kepulauan Indonesia, dan berhasil membuktikan ketangguhan bisnisnya selama pandemi. Dalam 2 tahun Covid-19, AKRA tetap mencatat kinerja operasional dan keuangan yang sangat kuat.
Di tahun 2021, AKRA berhasil mencetak pertumbuhan Laba neto 20% mencapai Rp1,11 triliun. Dengan upaya yang disiplin dalam mengelola modal kerja, Perseroan juga berhasil mencetak Rp3 triliun dari arus kas operasi dengan rasio net debt to equity yang rendah 2% pada 31 Desember 2021. Kinerja Perseroan di kuartal 1 2022 juga makin impressive, tercatat AKRA berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan 98% mencapai Rp10.134 miliar dengan 40% pertumbuhan Laba Neto yang mencapai Rp428 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: