Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Aksi KSP Moeldoko di Youtube, Diapresiasi Pengamat Medsos

        Aksi KSP Moeldoko di Youtube, Diapresiasi Pengamat Medsos Kredit Foto: KSP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media sosial menjadi sarana komunikasi efektif menyampaikan informasi kepada masyarakat. Salah satu upaya Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mendekatkan dan membangun informasi yang valid kepada masyarakat melalui media youtube di antaranya. Melalui kanal youtube Moeldoko, informasi valid bisa didapat dari sumber yang valid pula.

        Seperti diketahui, dalam postingan di akun youtube Moeldoko, Jumat (24/6/2022), Kepala Staf Kepresidenan itu melakukan dialog bersama para pendekar dari berbagai perguruan silat. Youtube yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu ini sudah ditonton lebih dari 1.500 penonton dalam 14 jam. Sebuah dialog interaktif yang tidak hanya membahas soal perguruan silat di Madiun, tapi juga membahas terkait persoalan bangsa dari kacamata para pendekar.

        Baca Juga: Peneliti Unair: Moeldoko Capres Militer Paling Diminati

        Para pendekar tersebut antara lain: Badri (Perguruan Naras) Warih (Perguruan Sabinongo), Marni (Perguran Epesate), Abdul Gofur Suyanto (Perguruan Persaudaraan Satu Tekad Sriwulan). Di Kabupaten Madiun setidaknya terdapat 14 perguran pencak silat yang bertempat di sekitar Gunung Wilis dan Gunung Tidar.

        Obrolan Kepala KSP, Moeldoko bersama para pendekar mendapat respon positif. Pengamat media sosial, Varhan Abdul Aziz mengapresiasi bentuk dialog interaktif di youtube Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Menurutnya video Moeldoko ini unik dan menarik. Pasalnya dialog yang dibangun Moeldoko menghadirkan narasumber dari unit kelompok masyarakat yang berbeda dari arus utama, salah satunya para pendekar.

        Baca Juga: Peneliti Unair: Moeldoko Capres Militer Paling Diminati

        “Konsep dialog interaktif di youtube Pak Moeldoko ini sangat unik dan menarik. Pada edisi terbaru menghadirkan narasumber dari kalangan pendekar. Dua edisi sebelumnya, Pak Moeldoko menghadirkan seniman dan budayawan di kota yang berbeda,” terang Varhan.

        Varhan menerangkan bahwa pada edisi para pendekar ini sangat kaya akan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom). Mampu bertahan di tengah gelombang deras budaya luar dampak globalisasi. Sebab itu, youtobe mantan Panglima TNI mestinya menjangkau kaula muda agar mereka tahu khazanah kebudayaan bangsa yang sangat kaya.

        Di samping itu, dia menegaskan bahwa dalam jiwa pendekar terdapat sebuah nilai (value). Sebuah nilai yang wajib menjadi prinsip dalam mengarungi bahtera kehidupan. Bahwa masuk perguruan pencak silat bukan untuk gagah-gagahan, melainkan untuk mengasah rasa kasih sayang, bersosial tinggi, dan berakhlakul karimah.

        “Pak Suyanto (salah satu narasumber) secara gamblang menjelaskan bahwa pendekar itu tidak diajarkan untuk tawuran. Tapi menjunjung tinggi sosial yang baik, kasih sayang, dan berakhlakul karimah. Jangankan tawuran, menyakiti binatangpun bukan bagian dari ajaran perguruan pencak silat. Ini sebuah nilai yang harus tertanam dalam sebuah ksatria,” ujar Varhan  yang juga Wakil Sekjen Lumbung Informasi Rakyat itu.

        Menurut Varhan konten youtube Moeldoko juga memiliki kekuatan di mana obrolannya begitu mengalir, informatif sekaligus inspiratif. Persoalan kebangsaan dikemas secara mudah dan sederhana. Seperti obrolan masyarakat di warung-warung kopi. Selain itu, para penonton dapat mendapat insight baru. Karena pembahasan berat seperti ketahanan pangan, pertanian, kondisi global dan sebagainya disampaikan berdasarkan sudut pandang masyarakat biasa (para pendekar).

        “Padahal yang dibahas itu terkait masalah-masalah berat. Tapi kita dapati sebuah insight baru dari sudut pandang para pendekar. Menceritakan keluh kesah sehari-hari kepada seorang penjabat publik tanpa jarak. Soal fenomena sosial (tawauran antar perguruan silat), harga pupuk yang melambung tinggi kebutuhan dasar naik—disampaikan dengan jujur dan terbuka.”.

        “Tentu keluhan masyarakat di akar rumput ini akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan suatu keputusan. Pemerintah akan berpikir keras mencari keputusan yang win-win solution bagi semua pihak,” tutur Varhan yang juga menjabat Wasekjen DPP KNPI ini

        Varhan mendorong pejabat publik agar memaksimalkan media sosial. Jembatan komunikasi efektif tanpa jarak antara rakyat dan pemerintah. Termasuk youtube. “Youtube Pak Moeldoko bisa menjadi inspirasi pejabat publik berkomunikasi secara efektif dengan beragam komunitas yang ada di Indonesia,” pungkasnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: