Indonesia sedang mengalami transformasi digital. Di dalam media digital, setiap orang bebas mengeksplorasi dan berekspresi melalui konten-konten di media sosial.
"Banyak milenial dan influencer gemar membuat akun YouTube dan TikTok. Sebagai milenial yang cakap digital, kita bisa mengeksplorasi inovasi atau kemampuan diri kita dalam bermedia digital," ujar Digital Marketing Expert, Andri Hadi Prasetia Utama S.E saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk masyarakat dan komunitas wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (28/6/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Sukses Berbisnis dengan Konsisten Bangun Personal Branding di Ruang Digital
Dalam bermedia digital, kita diberikan keleluasaan dan kebebasan dalam mengakses informasi, komunikasi, dan bertransaksi. Bahkan sekarang di media digital kita bisa mengirim surat tanpa menggunakan kantor pos dan perangko.
Dalam perkembangan media digital, masyarakat bisa menggunakan aplikasi percakapan dan media sosial. Kegunaan kedua aplikasi ini semakin lengkap. Misalnya, sekarang sudah banyak aplikasi percakapan yang dikasih fitur membagikan apa yang kita lakukan sehari-hari.
Ketika menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan, semua orang saling bersinggungan, sehingga apa yang diutarakan berpotensi bermasalah untuk orang lain.
Baca Juga: Tetap Wasapada di Dunia Digital, Hindari Penipuan dengan Berpikir Kritis
"Misal menyinggung orang lain atau menyakiti orang lain. Ini harus diantisipasi. Maka menggunakan aplikasi percakapan dan media sosial juga harus dibatasi secara aman dan tidak menyinggung orang lain," kata Andri.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.
Baca Juga: Berbudaya di Dunia Digital, Jadilah Masyarakat Beretika Pancasila
Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat dan komunitas di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Baca Juga: Kembangkan Digital Skills, Pakailah Medsos Secara Produktif
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian CMO Kururio, Yuda Adhadiyan, ST, serta Digital Marketing Expert, Andri Hadi Prasetia Utama S.E.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: