Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bupati Sumedang: Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Buka Lapangan Pekerjaan

        Bupati Sumedang: Sektor Pertanian Penggerak Ekonomi dan Buka Lapangan Pekerjaan Kredit Foto: Kementan.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertanian adalah sektor unggulan yang banyak membuka lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja. Hal itu disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat menyampaikan sambutan di hadapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, pada panen cabai di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

        Di Kabupaten Sumedang, sektor pertanian menurutnya menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDRB. Kontribusinya mencapai 18 persen, dan yang paling besar adalah industri olahan yang mencapai 20 persen.

        Baca Juga: Krisis Pangan Dunia Depan, Mentan SYL Minta Perencanaan Sektor Pertanian Inovatif dan Adaptif

        "Kami sampaikan terima kasih kepada Kementan yang selalu membantu sektor pertanian di sini dan karena itulah, menjadi sektor unggulan, dan harus diperhatikan bersama-sama dengan berbagai program dan kebijakan," kata Dony, Sabtu (2/7).

        Ada empat kecamatan di Sumedang sebagai sentra sayur, Kecamatan Sukasari, Tanjungsari, Wado, dan Kecamatan Pamulihan sendiri terkonsentrasi di Desa Sukawangi yang banyak menanam cabai oleh 9 Poktan. 

        "Mayoritas penduduk Desa Sukawangi menurut Dony bercocok tanam cabai. Luas areal yang ditanami cabai mencapai 260 hektar. Dan panen hari ini dilakukan di Poktan Mukti," ungkapnya.

        Lebih lanjut, Dony mengungkapkan bahwa dalam satu musim tanam, petani cabai di Sukawangi bisa melakukan sampai 10 kali pemetikan dengan sekali petik mencapai 6 ton.

        Berdasarkan data early warning system (EWS) bulan Juni hingga Juli, ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus. 

        Produksi cabai besar dan rawit bulan Juni, sebanyak 515 ton dan 393 ton, sementara kebutuhan cabai besar dan rawit adalah, 324 ton dan 307 ton. Untuk bulan Juli, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.

        Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa Sumedang memiliki kemampuan memobilisasi dan menyuplai cabai ke daerah lain yang mengalami defisit.

        "Saya lihat Sumedang ini bagus. Menurut laporan cabai-nya surplus. Kalau begitu, Sumedang bisa menyuplai daerah lainnya yang defisit," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: