Masuki Kuartal III-2022, BNC Umumkan Pertumbuhan dan Capaiannya
Masuki kuartal III tahun 2022, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan berbagai capaian penting hingga mencatat pertumbuhannya selama semester pertama tahun 2022.
Head of Investor Relations Bank Neo Commerce, Indra Cahya mengatakan dalam kurun waktu 2021 hingga sekarang, Bank Neo Commerce telah mencapai beberapa milestones dan mendapatkan berbagai pencapaian serta penghargaan terbaik.
Ia menuturkan di antaranya adalah aplikasi Neobank menjadi aplikasi perbankan yang paling banyak diunduh hingga saat ini. Neobank berada di posisi puncak Top Charts Google PlayStore untuk Free Apps di semua kategori, serta Top Charts untuk kategori Finance di AppStore pada Oktober 2021.
Baca Juga: BNC dan Lakuemas Kolaborasi, Hadirkan Layanan Jual Beli Emas di Aplikasi Bank Digital
"Aplikasi neobank milik BNC telah diunduh lebih dari 25 juta kali sejak diluncurkan pada akhir Maret 2021," ujarnya dalam Media Group Interview di Jakarta, Senin (4/7/2022).
Selain itu Indra mengatakan saat ini, BNC telah memiliki 18 juta nasabah dengan Monthly Active User (MAU) mencapai 3 juta nasabah aktif.
Di tengah fenomena bubble burst, Indra mengatakan saat ini karyawan BNC mencapai lebih dari 600 karyawan. Ia menjelaskan sejak 2020, di saat pandemi telah menjadi tantangan nyata bagi bisnis, BNC meyakini bahwa perusahaan akan mampu terus berkembang pesat dan membawa perubahan yang signifikan dalam industri.
"Kekuatan BNC dalam membangun terobosan yang efisien dan tepat menjawab kebutuhan nasabah adalah kuncinya," ujarnya.
Untuk pertumbuhannya selama 2022, Indra mengungkapkan saat ini kinerja positif Perseroan di awal tahun ditunjukkan dengan berhasilnya BNC mencatatkan kenaikan Net Interest Income (NII) yang sangat signifikan atau naik sekitar 282% dibandingkan di lima bulan pertama tahun 2021 dari Rp108 miliar menjadi Rp415 miliar di lima bulan pertama 2022.
Kenaikan ini menurut Indra juga terlihat dari pendapatan di kuartal I-2022, yaitu sebesar Rp585 miliar atau naik sekitar 400% dari periode sebelumnya yang sebesar Rp147 miliar.
"Untuk itu strategi BNC untuk menaikkan lending di tahun ini, dan juga berdampak kepada perbaikan kinerja bulanan. Meski alami kerugian bulanan pada Mei yang telah mencapai Rp90 miliar, namun angka ini jauh berkurang dari Rp160 miliar pada Januari 2022," tuturnya.
Untuk modal inti sendiri, saat ini Indra mengatakan BNC sudah mencapai hampir Rp3 triliun. Dalam rencana right issue selanjutnya, BNC menargetkan tambahan modal inti sebesar Rp5 triliun, sehingga menjadikan total modal intinya mencapai lebih dari Rp7 triliun.
"Kekuatan permodalan tersebut akan makin mempercepat akselerasi proses transformasi BNC menjadi bank digital terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Ke depannya, Indra mengatakan BNC akan terus berkomitmen untuk menjadi bank digital terdepan dan game changer dalam industri perbankan digital di Indonesia. Misalnya melalui program transformasi yang BNC jalankan untuk menjadi perbankan dengan memperkuat infrastruktur digital.
"Perubahan ini meliputi jenis, cara, dan keuntungan komunikasi dalam layanan yang didapatkan nasabah. Dengan perubahan ini, BNC ingin memperluas pangsa pasar BNC ke generasi muda yang sudah terbiasa dengan paparan teknologi," jelasnya.
Ia menambahkan BNC akan terus membangun digital financial services terkait pembayaran, transaksi, dan digital financial social interaction. Misalnya dalam aplikasi neobank, nasabah dapat memenuhi banyak kebutuhan dalam genggaman.
"Nasabah juga bisa berinteraksi satu sama lain secara fun, di antaranya dengan hadirnya fitur Neo Chat dan Neo World," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: