Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Bakal Tinggalkan PDIP ke Partai yang Siap Usung Putra Mahkotanya, Rocky Gerung: Yang Paling Netral Sebetulnya Golkar

        Jokowi Bakal Tinggalkan PDIP ke Partai yang Siap Usung Putra Mahkotanya, Rocky Gerung: Yang Paling Netral Sebetulnya Golkar Kredit Foto: Twitter: @PDI_Perjuangan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninggalkan PDIP terkait dengan kecenderungan Jokowi pada Ganjar Pranowo soal bakal calon presiden 2024.

        Rocky menyampaikan, secara logis, karena PDIP tidak mendukung Ganjar Pranowo, Jokowi butuh partai baru untuk menjadi pengasuhnya. Hal ini karena Ganjar sudah dianggap sebagai putra mahkota yang disiapkan Jokowi untuk meneruskan estafet kepemimpinan sebagai presiden.

        Baca Juga: Anies Baswedan dan Kandidat Capres Lainnya Pasang Kuping Baik-baik, Rocky Gerung Nggak Main-main: Capres Bukan Hanya Lulus Elektabilitas!

        Rocky Gerung melihat yang paling mungkin menjadi pengasuh Jokowi adalah PDIP karena partai lainnya dianggap lebih kecil dari PDIP dan dimiliki kelompok tertentu.

        "Tentu yang paling mungkin ya PDIP sebetulnya tapi udah nggak bisa. Partai lain kan partai kecil dan dimiliki oleh kelompok tertentu," ujar Rocky Gerung di kanal YouTube-nya pada Minggu (4/7/2022).

        Tetapi, ia melihat partai lain yang mungkin bisa menjadi pengasuh bagi Jokowi, yaitu Partai Golongan Karya (Golkar) yang tidak dimiliki kelompok tertentu saja.

        "Yang paling netral sebetulnya partai semacam Golkar. Golkar kan partai milik semua umat dan semua profesi," lanjutnya.

        Baca Juga: PDIP Disebut Tidak Lagi Menguntungkan Soal Pilpres, Ganjar Pranowo Bisa “Melawan” Balik? Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main, Simak!

        Jika Jokowi masuk ke Golkar, itu bisa membuat opini publik menjadi positif terhadap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di mana diketahui Golkar merupaka penggagas koalisi tersebut.

        "Jadi, kalo misalnya Golkar kemudian kasih semacam sinyal bahwa dia bisa jadi semacam pengasuh dari sisa akhir jabatan Presiden Jokowi, maka KIB itu akhirnya dilihat orang sebagai KIB itu betul-betul dalam upaya untuk membuat bangsa ini tidak retak seretak-retaknya," jelasnya.

        Rocky Gerung menambahkan bahwa jika sinyal tersebut ada, maka partai-partai lainnya akan berpikir untuk bergabung ke KIB.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: